Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman ikan air tawar endemik di Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, serta mengidentifikasi ancaman terhadap keberlanjutan spesies tersebut dan upaya konservasi yang telah dilakukan. Kecamatan Semitau, yang terletak di ekosistem perairan Sungai Kapuas, merupakan habitat bagi berbagai jenis ikan endemik yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta menjadi sumber ekonomi dan budaya bagi masyarakat lokal. Melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dengan nelayan dan masyarakat setempat, serta studi dokumentasi, penelitian ini menemukan bahwa beberapa spesies ikan endemik, seperti Toman (Channa micropeltes) dan Betok Kalimantan (Anabas testudineus), mengalami penurunan populasi akibat penangkapan ikan berlebihan, degradasi habitat, dan perubahan iklim. Upaya konservasi telah dilakukan oleh pemerintah melalui pendirian kawasan konservasi perairan dan penyuluhan kepada masyarakat, namun tantangan dalam implementasi kebijakan konservasi masih ada. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengelolaan yang berkelanjutan diperlukan untuk menjaga keberlanjutan populasi ikan endemik. Rekomendasi yang diajukan meliputi penguatan kebijakan konservasi, penerapan teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam konservasi. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan populasi ikan endemik di Kecamatan Semitau dapat dilestarikan untuk mendukung kesejahteraan ekonomi, ekologi, dan sosial budaya masyarakat setempat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024