Batik kayu merupakan warisan luhur bangsa Indonesia, namun batik kayu Krebet yang dihasilkan kurang berkembang dan tidak mengikuti tren perubahan selera konsumen. Oleh karena itu, tim pengabdi Universitas Negeri Yogyakarta melakukan pelatihan motif dan bentuk perkakas modern bagi pengrajin batik Kayu Krebet. Pengabdian ini menggunakan metode Participation action research (PAR) yang dilakukan di Joglo Semar Desa Wisata Krebet. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta pelatihan. Tahapan pengabdian ini terdiri dari Observasi dan wawancara pendahuluan, sosialiasi, pelatihan dan penerapan teknologi, serta pendampingan dan evaluasi. Sedangkan kegiatan pelatihan di lapangan terdiri atas pembukaan, pemaparan materi, praktik membatik, tanya jawab, dan dokumentasi. Berdasarkan temuan di lapangan, peserta pelatihan antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan. Peserta pelatihan aktif dalam kegiatan diskusi maupun praktik membatik. Hal ini dikarenakan pengabdi memperkenalkan batik kayu yang fungsional serta adanya inovasi desain, motif, dan fungsi baru. Pada awalnya batik kayu yang dihasilkan hanya berbentuk motif batik tradisional diubah menjadi motif organis dan non organis (geometris) dengan perwarnaan monokromatik.
Copyrights © 2024