Mengenal Efek Biologis Bullying: Upaya Edukasi untuk Generasi Sehat Melalui Kegiatan Sosialisasi di LKSA Tuan Kadhi Padang Ganting

Wulandari, Martha
Susanti, Susanti

Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa
Vol. 2 No. 10 (2024): Desember

Perilaku agresi, perilaku antisosial, terutama kejahatan dan kekerasan yang serius meningkat pada usia remaja. kekerasan yang serius, tingkah laku antisosial meningkat pada remaja, khususnya pada remaja dengan kondisi yang kurang menguntungkan. Maka tujuan dari Praktek Lapangan Bersama yang dilaksanakan oleh tim mahasiswa Universitas Islam Negri Mahmud Yunus Batusangkar adalah untuk mensosialisasikan dan edukasi hak-hak anak terhadap anak-anak penghuni LKSA Tuan Kadhi Padang Ganting terkait pencegahan anti bullying serta mengetahui efek biologis dari tindakan bullying. remaja menyadari pentingya edukasi terkait pencegahan anti bullying pada remaja dan remaja dapat memahami bagaimana agar tidak melakukan bullying pada teman dan orang disekitarnya. Tubuh seseorang yang mengalami bullying sering berada dalam kondisi kewaspadaan tinggi karena merasa terancam. Kondisi ini akan menyalakan poros hipotalamus-hipofisis-adrenal atau dikenal dengan HPA axis, sehingga akan merangsang pelepasan hormon stres seperti kortisol. Stres dapat memengaruhi keseimbangan neurotransmitter, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin, yang penting dalam mengatur suasana hati. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan gangguan suasana hati, termasuk depresi dan kecemasan.