Pernikahan dini pada remaja memiliki dampak serius pada kesehatan, sosial dan ekonomi, dengan kelompok berpendidikan rendah atau status ekonomi rendah paling rentan. Remaja yang menikah dini berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan, persalinan, serta masalah kesehatan mental. Kehamilan dini atau di luar nikah merupakan penyebab utama pernikahan dini pada remaja yang membawa risiko kesehatan dan memerlukan intervensi yang komprehensif. Tingginya pernikahan dini dan kehamilan remaja di pedesaan Indonesia berdampak negatif pada perkembangan fisik, hormonal, psikologis remaja, serta meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi. Kurangnya pengetahuan reproduksi dan kontrol seksual pranikah remaja memerlukan intervensi komunitas untuk mengatasi masalah ini. Kabupaten Tuban menjadi fokus program edukasi reproduksi karena tingginya pernikahan dini. Program ini memberikan edukasi komprehensif dan partisipatif kepada remaja, termasuk melalui modul GACHA yang interaktif dan pemilihan kader remaja untuk mencegah perilaku berisiko.
Copyrights © 2024