Diabetes melitus merupakan penyakit jangka panjang yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Dampak utama diabetes yang tidak terkontrol adalah hiperglikemia atau peningkatan gula darah yang dapat merusak banyak sistem tubuh, terutama saraf dan pembuluh darah. Kadar glukosa yang tinggi pada penderita diabetes melitus (hiperglikemia) juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan termasuk katarak. Katarak adalah suatu kondisi dimana lensa mata menjadi keruh. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti penuaan, paparan sinar ultraviolet, diabetes melitus. Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan kejadian Diabetes Melitus dengan kejadian Katarak Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-random sampling yaitu purposive sampling yang merupakan teknik yang sering digunakan. Teknik pengambilan sampel yang menggunakan sampel yang dipilih berdasarkan subjektivitas penelitian dan tidak dilakukan secara acak. Hasil: Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden. 10 responden menderita katarak (10%), 20 responden menderita katarak dan diabetes melitus (20%). Dengan menggunakan uji korelasi spearman diperoleh nilai p = 0,001 (p 1) yang berarti pasien diabetes melitus mempunyai risiko lebih besar untuk menderita katarak dibandingkan dengan pasien tanpa diabetes melitus. Kesimpulan: Diabetes melitus mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian katarak.
Copyrights © 2024