Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA “GANJUR(AN)”DI DESA CANDITUNGGAL, KABUPATEN LAMONGAN Inayati, Nurul; Nugroho, Wahyu Budi; Suka Arjawa, I Gusti Putu Bagus
JURNAL ILMIAH SOSIOLOGI: SOROT Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.06 KB)

Abstract

ABSTRACT Cultural social construction “ganjura(an)” for weddings at Canditunggal, Lamongan can be analized through cultural social study. This research aims to discuss and set out the social construct of ganjuran that occurs among Lamongan people especially in Canditunggal. This research uses descritive-explanatory qualitative research method with the social constructive theory by Peter L. Berger and Thomas Luckman as the society is seen as double facts, objective and subjective. There are three dialectical moments which are externalization, internalization, and objectification. Based on the research it is found that social construct toward ganjuran culture in Canditunggal society, in Lamongan is about the ganjuran culture itself is going to be uphold using the intial method though there are unsignificant changes. Those are a transformation in a gawan that changing the materials of foods into valuable things such as money. Keywords: Social construct, Culture, and Ganjuran
PEMBERDAYAAN IBU-IBU PKK DESA KARANG BAYAN DALAM PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE Tatontos, Erlin Yustin; Inayati, Nurul; Diarti, Maruni Wiwin; Dramawan, Awan; Suseno, Mutiara Rachmawati; Purna, I Nyoman; Sali, I Wayan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1361

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan virus dan ditularkan lewat nyamuk merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, yang cenderung semakin luas penyebarannya sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Seluruh wilayah Indonesia, mempunyai risiko untuk kejangkitan penyakit DBD karena virus penyebab dan nyamuk penularnya tersebar luas, termasuk di  Desa Karang Bayan  Kabupaten Lombok Barat. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarat Program Pengembangan Desa Sehat (PPDS) mengetahui pemberdayaan  ibu-ibu PKK desa Karang Bayan dalam penanggulangan Demam Berdarah Dengue melalui Posyandu dengan pengendalian vektor menggunakan ovitrap atraktan infusa daun. Metode pendekatan kegiatan adalah Interprofesional Education (IPE) dan Interprofesional Collaboration (IPC) ) yaitu melibatkan dosen dan mahasiswa dari dua Poltekkes Kemenkes RI dengan empat jurusan. Sasaran kegiatan adalah ibu-ibu PKK dan kader kesehatan   desa Karang Bayan berjumlah 30 orang. Metode pelaksanaan kegiatan dengan Persiapan, Pelaksanaan meliputi penyuluhan tentang PHBS, Covid19 dan Demam Berdarah Dengue, Training of trainers (TOT) survei jentik survei, survei sarana kesehatan,  pembuatan infusa daun, pemasangan ovitrap atraktan  serta  kampanye kesehatan dan  pembuatan draft aturan desasehat.  . Hasil pelaksanaan kegiatan, 90 % peserta  Penyuluhan dan TOT  memahami dan mempraktekan materi yang diberikan.Hasil survei jentik sebelum pemasangan ovitrap atraktan infusa daun  House Index ( HI)  14,83%, Container Index (CI)  7,91%  , Breteau Index (BI) 20,4% dan Angka Bebas Jentik (ABJ) 87,63%. Setelah pemasangan ovitrap atraktan infusa daun HI 5,41 %, CI 4,31%  , BI 7,48% dan ABJ 95,23%. Kampanye kesehatan oleh ibu-ibu PKK dan kader kesehatan masing-masing dusun dapat terlaksana dengan baik. Draft aturan desa sehat dapat tersusun dan diserahkan ke perangkat desa Karang Bayan.   Ibu-ibu PKK desa Karang Bayan berdaya  dalam penanggulangan Demam Berdarah Dengue melalui Posyandu dengan pengendalian vektor menggunakan ovitrap atraktan infusa daun. 
Efisiensi Evaluasi Non Tes Melalui Microteaching Dalam Mata Kuliah Pendidikan Sejarah Peradaban Islam Al-Bahiyyah, Maharanin Nisa’; Yumna, Haniya Fatkhul; Zakhrofa, Zulfa; Inayati, Nurul
IQRO: Journal of Islamic Education Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v6i2.4744

Abstract

Evaluasi diperlukan dalam suatu pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dibutuhkan sistem evaluasi yang tepat agar mencapai tujuan dari kualitas pembelajaran yang direncanakan. Evaluasi dapat dilakukan melalui berbagai metode, dalam mata kuliah PSPI menggunakan evaluasi non tes berupa micro teaching. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengkaji hasil dari micro teaching dalam mata kuliah Pendidikan Sejarah Peradaban Islam sebagai alat evaluasi non tes yang efisien dalam meningkatkan kemampuan mengajar mahasiswa dalam mata kuliah Pendidikan Sejarah Peradaban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan studi lapangan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dengan dosen pengampu mata kuliah dan beberapa mahasiswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa praktik micro teaching juga memiliki manfaat yang tak kalah banyak walaupun mahasiswa masih mengalami beberapa kendala dalam praktik micro teaching. Demikian pula evaluasi antar teman mengajar memiliki dampak positif yang signifikan karena berpotensi bagi mahasiswa untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sebagai pengajar dan mengurangi tekanan mahasiswa yang biasanya didapatkan dari dosen pengampu karena yang menjadi evaluator adalah teman sejawat. Maka dengan hal itu menunjukkan bahwa praktik micro teaching dan memberikan evaluasi yang berulang disetiap pertemuan mata kuliah berhasil meningkatkan kualitas kemampuan mengajar mahasiswa dalam mata kuliah Pendidikan Sejarah Peradaban Islam.
ANALISIS GAMBAR STIMULUS PADA PERMULAAN BAB BUKU AJAR PAI KELAS VIII PRESPEKTIF VISUAL DAN PENDIDIKAN Inayati, Nurul; Masithoh, Arina Dewi
PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 7 No 1 (2024): PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/paramurobi.v7i1.7018

Abstract

Analysis of stimulus images at the beginning of the 8th grade Islamic Religious Education (PAI) textbook chapter highlights the important role of visuals in the context of religious learning. This research adopts a qualitative perspective with a focus on content, semiotic, and visual analysis to understand how these images influence students' perceptions and facilitate deep learning. Through this approach, we reveal the various messages, themes and values ​​implicit in these images, as well as how visual elements such as composition, color and symbolism are used to convey Islamic religious concepts. The results of this research provide valuable insight into the potential of stimulus images as an effective tool in enriching students' learning experiences in religious subjects, as well as highlighting the importance of integrating visual aspects in the religious education process. The practical implications of these findings can enrich PAI learning designs that are more responsive to students' needs and preferences in visual contexts.
Association Between Diabetes Mellitus Incidence And Cataract Incidence By Gender And Age Muhardi, M. Zul Kifly; Zaitun, Siti; Rohmi, Rohmi; Inayati, Nurul
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 11, No 2 (2024): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v11i2.373

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit jangka panjang yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Dampak utama diabetes yang tidak terkontrol adalah hiperglikemia atau peningkatan gula darah yang dapat merusak banyak sistem tubuh, terutama saraf dan pembuluh darah. Kadar glukosa yang tinggi pada penderita diabetes melitus (hiperglikemia) juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan termasuk katarak. Katarak adalah suatu kondisi dimana lensa mata menjadi keruh. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti penuaan, paparan sinar ultraviolet, diabetes melitus. Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan kejadian Diabetes Melitus dengan kejadian Katarak Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-random sampling yaitu purposive sampling yang merupakan teknik yang sering digunakan. Teknik pengambilan sampel yang menggunakan sampel yang dipilih berdasarkan subjektivitas penelitian dan tidak dilakukan secara acak. Hasil: Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden. 10 responden menderita katarak (10%), 20 responden menderita katarak dan diabetes melitus (20%). Dengan menggunakan uji korelasi spearman diperoleh nilai p = 0,001 (p 1) yang berarti pasien diabetes melitus mempunyai risiko lebih besar untuk menderita katarak dibandingkan dengan pasien tanpa diabetes melitus. Kesimpulan: Diabetes melitus mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian katarak.
Gambaran Kadar Protein Urine Pada Atlet Sepak Bola Berdasarkan Frekuensi Latihan Vivi Oktapia; Inayati, Nurul; Zaetun, Siti; Agrijanti
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 2 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i2.140

Abstract

Latar Belakang Latihan berlebihan dapat meningkatkan kadar protein urine, menandakan proteinuria. Permainan sepakbola memerlukan kebugaran fisik yang tinggi, maka pada atlet sepakbola perlu dilakukan skreening funsi ginjal.Protein urine merupakan salah satu parameter fungsi ginjal pada urine.Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan hubungan frekuensi latihan terhadap protein urine. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran kadar protein urine pada atlet sepakbola yang latihan selama 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu, dan 5 minggu setelah latihan, serta menganalisa gambaran kadar protein urine pada atlet sepakbola tersebut. Metode Penelitian Pada penelitian ini bersifat observasional analitik dengan teknik pengambilan sampel purposive. Sampel penelitian berjumlah 30 atlet sepakbola, kadar protein urine pada penelitian ini dipriksa menggunakan metode carik celup. Hasil Penelitian Rata-rata kadar protein urine atlet sepakbola per minggu meningkat dari minggu pertama hingga minggu kelima, dengan nilai tertinggi mencapai 62,67 mg/dL pada minggu terakhir. Kesimpulan menunjukkan bahwa kadar rata-rata protein urine pada atlet sepakbola mengalami peningkatan secara bertahap dari minggu ke minggu, dengan nilai tertinggi mencapai 62,67 mg/dL pada minggu kelima. Analisis terhadap 30 sampel menunjukkan bahwa aktivitas fisik berpengaruh signifikan terhadap kadar protein dalam urine (proteinuria), dengan nilai tertinggi 86 mg/dL pada beberapa sampel dan nilai terendah 21 mg/dL pada sampel lainnya.
Edukasi Masyarakat Desa Jelantik Lombok Tengah Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular Melalui pemeriksaan Laboratorium Sederhana Agrijanti, Agrijanti; Inayati, Nurul; Khusuma, Ari
Jurnal Indonesia Mengabdi Vol. 6 No. 1 (2024): June Edition
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STKIP Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jimi.v6i1.3351

Abstract

Desa Jelantik Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah memiliki kasus penderita penyakit tidak menular sebanyak 4,198% kadar gula darah, asam urat dan kolestrol dari jumlah penduduk dan ketercapaian deteksi penyakit tidak menular masih kurangnya yaitu masih dibawah 22 % dari total jumlah penderita. Penggunakan alat sederhana Point Of Care Tests (POCT) lebih praktis, mudah dibawa dan memungkinkan digunakan pasien untuk self-monitoring. Metode pengabdian kepada masyarakat ialah penyuluhan dan pelatihan pengetahuan kader tentang tentang penyakit tidak. Hasil yang dicapai ialah terjadi peningkatan pengetahuan mengenai penyakit tidak menular dan pemeriksaan laboratorium sederhana serta terjadi peningkatan keterampilan penggunaan alat sederhana POCT. Terjadi juga peningkatan ketercapaian pemeriksaan penyakit tidak menular dari 22% menjadi 50%. Saran dari hasil pengabdian kepada masyarakat ini ialah pada kegiatan posyandu keluarga pemeriksaan glukosa/kolesterol dan asam urat dapat dilaksanakan oleh kader posyandu terlatih, sehingga meningkatkan ketercapaian deteksi penyakit tidak menular.
Edukasi Dan Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Pada Siswa Sekolah Dasar Inayati, Nurul; Fihiruddin, Fihiruddin
Jurnal Indonesia Mengabdi Vol. 6 No. 2 (2024): December Edition
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STKIP Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jimi.v6i2.3625

Abstract

Gangguan pada darah dapat mempengaruhi proses metabolisme tubuh dan mengakibatkan terjadinya penyakit gagal ginjal serta kesalahan transfusi darah. Pemeriksaan golongan darah yang tidak tepat sebelum transfusi menyebabkan reaksi imunologis seperti anemia hemolitik, syok dan kematian. Pemeriksaan golongan darah dilakukan agar masyarakat mengetahui jenis golongan darah untuk antisipasi jika membutuhkan transfusi darah. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberikan edukasi dan mengetahui jenis golongan darah siswa Sekolah Dasar melalui pemeriksaan golongan darah sistem ABO. Tahap persiapan dilakukan observasi dan sosialisasi. Tahap pelaksanaan terdiri dari edukasi, diskusi tanya jawab dan pemeriksaan golongan darah. serta evalusi pada tahap akhir. Edukasi sangat efektif memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya mengetahui golongan darah. Jumlah siswa golongan darah O sebanyak 67 orang (52%), golongan darah A sebanyak 21 orang (16%), golongan darah B sebanyak 34 orang (26%) dan golongan darah AB sebanyak 8 orang (6%).
Inventarisasi Bacillus Thuringiensis Dengan Metode Cawan Sebar Pada Habitat Hidup Larva Anopheles Sp Pada Tanaman Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Di Kabupaten Lombok Tengah Putriawati, Putriawati; Inayati, Nurul; Agrijanti, Agrijanti
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 5, No 2 (2018): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v5i2.117

Abstract

Beberapa bahan dapat digunakan untuk menekan larva nyamuk, diantaranya B. thuringiensis yang merupakan mikroba enthopatogenik yang dapat menjadi biolarvasida untuk menekan larva Anopheles sp. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi B.thuringiensis dari habitat hidup larva Anopheles sp pada tanaman Eceng gondok di Kabupaten Lombok Tengah (Desa Batujai). Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif observatif dengan analisa data secara deskriftif untuk menentukan terdapat atau tidaknya B. Thuringiensis  setelah diinokulasi pada media.Pertumbuhan bakteri  setelah dilakukan preparasi sampel pada suhu 80°C selama 10 menit, diinkubasi pada suhu 30°C selama 24 jam. Kemudian di lakukan identifikasi/pemeriksaan sampel secara makroskopik dan mikroskopik di dapatkan hasil B.thuringiensis terdapat pada sampel larva. Hasil dari identifikasi ini memiliki ciri-ciri yang sama dengan B.thuringiensis yaitu bentuk koloni bulat, pinggiran yang rata, warna koloni putih krim,  permukaan koloni datar dan halus serta sifat Gram yaitu basil Gram positif dengan endospora terletak di terminal/subterminal, dengan adanya kristal pada bakteri ini yang menandakan bahwa bakteri B.thuringiensis ini bersifat toksin terhadap larva Anopheles sp. Beedasarkan penelitian yang telah dilakukan inventarisasi Bacillus thuringiensis terdapat pada sampel Larva Anopheles sp pada tanaman Eceng gondok (Eichornia crassipes) di Kabupaten Lombok Tengah. Namun tidak terdapat Bacillus thuringiensis pada sampel tanah. 
Immune Response Analysis of Children with Pulmonary TB Using Immuno Chromatography Test -Tuberculosis (ICT - TB) Ariami, Pancawati; Astriani, Astriani; Inayati, Nurul; Khusuma, Ari
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 12, No 1 (2025): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v12i1.361

Abstract

Risk factors that increase the spread of Mycobacteria tuberculosis to family members are a history of contact with tuberculosis sufferers and overcrowding at home. If the child has family or close contact with a positive TB sufferer, screening is necessary. Close contact means children live in the same house or often meet the patient. TB testing involves taking sputum samples, but in reality officers often have difficulty taking sputum samples, especially children, so they have to carry out an immunochromatography-tuberculosis (ICT-TB) test. ICT-TB is a serological examination that functions as an alternative screening examination for children who have difficulty collecting sputum. To determine the immune response in children suffering from tuberculosis using the immunochromatography tuberculosis test (ICT-TB). This research is an analytical observational study with a cross-sectional design and uses a saturated sampling method where the entire population is sampled. Purposive sampling was then used to select samples during household visits so that a total sample of 44 samples was obtained.In a sample of 44 children suffering from pulmonary tuberculosis, all ICT-TB test results were negative. 55% of children with suspected pulmonary TB were boys and 45% were boys, the number of children with suspected TB in the 1st, 2nd, 3rd, 4th, 5th and 6th months of treatment was 4.2% and 16.7% respectively. %, 21%, 16.7 %, 33.3%, 8.3% and 18.3%. Based on observations of the children's health status, 43% were healthy and 2% were sick, and in terms of physical factors, the suspect's house had good physical environmental factors. All 44 suspected children had negative ICT-TB test results. Further research needs to be carried out using cohort studies, observing the development of children with tuberculosis over a period of ± 1 to 2 years, and studying contacts in families of non-children aged 0 to 14 years.