<![CDATA[Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menggunakan model pembelajaran PBL, PjBL dan Inquiry Learning. Penelitian ini menggunaan penelitian eksperimen dengan desain Posttest Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas VII di MTs Negeri 1 OKU Timur dengan jumalah sebanyal 354 siswa pada semester genap tahun ajaran 2023/2024. Pemilihan sampel menggunakan Cluster Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 96 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas. Instrumen yang digunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan jumlah 5 soal uraian yang sudah memenuhi uji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan uji anava satu jalur dan uji Scheffe sebagai uji lanjut. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pada penelitian ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model PBL, PjBL dan Inquiry Learning. Pada hasil uji lanjut Scheffe diperoleh bahwa siswa yang menggunakan model Inquiry Learning memiliki rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis yang lebih rendah dibandingkan siswa diajar model PBL dan PjBL.]]>
Copyrights © 2024
