Prevalensi anemia pada remaja putri di Indonesia masih tinggi. Upaya mengatasi masalah melalui implementasi intervensi spesifik dan sensitive menyasar langsung pada kelompok sasaran, dengan target remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sebanyak 58%. Pemberian TTD pada remaja putri diprogramkan pemerintah menyeluruh tanpa melihat status anemia, sasarannya adalah kelas 7-12. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberlanjutan konsumsi TTD pada jenjang pendidikan tinggi. Desain yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam    penelitian adalah semua remaja putri pada sebuah kampus Kesehatan. Sampel penelitian terdiri dari 155 remaja putri yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster. Hasil penelitian menunjukkan perilaku konsumsi TTD responden pada jenjang perguruan tinggi terjadi penurunan dibandingkan dengan perilaku responden pada saat menempuh pendidikan di jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sederajat. Secara umum pengetahuan remaja berkaitan dengan anemia adalah kategori baik. Pengetahuan tidak selalu sebanding dengan perilaku, pengetahuan yang baik tentang anemia tidak selalu mampu menumbuhkan perubahan perilaku pencegahan anemia dengan konsumsi TTD tetapi ada factor enabling serta faktor reinforcing agar remaja putri rutin mengkonsumsi TTD setelah lulus SLTA.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024