Indonesia memiliki permasalahan gizi yang cukup berat, salah satunya adalah stunting. Berdasarkan SSGI 2022, prevalensi balita stunting di Indonesia sebesar 21.6%, Provinsi Gorontalo dengan prevalensi 23.8%, dan Kabupaten Pohuwato 6.4%. Menurut data dari Puskesmas Motolohu Kabupaten Pohuwato tahun 2022 bahwa untuk status gizi balita usia 24-59 bulan dengan kategori pendek dan sangat pendek berjumlah 33 balita dimana Desa Ayula dengan 2 balita. Pengabdian KKN ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat guna mempercepat penurunan stunting yang dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Program intervensi gizi spesifik berupa program pengembangan produk inovatif minuman serbuk kemasan berbahan dasar daun kelor sedangkan untuk program intervensi gizi sensitif berupa program penguatan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Metode yang digunakan berupa sosialisasi dan demonstrasi. Kegiatan pengabdian ini berlangsung selama 50 hari (1 Juli – 19 Agustus 2024) dengan melibatkan 21 mahasiswa. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan setelah diberikan penguatan 5 pilar STBM pada masyarakat serta terjadi peningkatan partisipasi masyarakat dalam hal pemanfaatan daun kelor sebagai produk inovatif minuman serbuk kemasan guna mencegah kejadian stunting di Desa Ayula.
Copyrights © 2024