Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia, termasuk di Indonesia. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa pneumonia menyumbang 16% dari seluruh kematian anak di bawah 5 tahun. Salah satu faktor risiko terbesar adalah perilaku merokok dalam keluarga, yang menyebabkan anak-anak menjadi perokok pasif. Selain itu, kurangnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan juga dapat melemahkan daya tahan tubuh anak. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku merokok keluarga dan pemberian ASI ekslusif dengan kejadian pneumonia pada bayi 6-24 bulan di Puskesmas Kota Tengah Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kota Tengah, Kota Gorontalo, dengan populasi bayi usia 6-24 bulan. Sampel diambil menggunakan teknik accidental sampling, dengan 111 responden yang terdiri dari orang tua atau pengasuh balita yang bersedia berpartisipasi. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur perilaku merokok keluarga, pemberian ASI eksklusif, dan kejadian pneumonia. Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan uji Fisher exact antara perilaku merokok dalam keluarga dan kejadian pneumonia dengan nilai p-value = 0,023<0,05 dan uji Fisher exact antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian pneumonia juga menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai p-value = 0,000 <0,05. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian pneumonia. Saran kepada orang tua terutama yang merokok, disarankan untuk tidak merokok di dalam rumah atau di dekat anak-anak. Paparan asap rokok telah terbukti meningkatkan risiko pneuonia pada bayi. Sangat penting untuk menciptakan lingkungan rumah yang bebas asap rokok demi kesehatan anak-anak.
Copyrights © 2025