Dalam banyak kasus, ditemukan bahwa peran aktif seorang pemimpin sangat penting dalam meningkatkan kualitas layanan di rumah sakit. Pemimpin yang proaktif mampu tidak hanya mengkoordinasikan antara departemen dan staf medis, tetapi juga memberikan arahan yang jelas dan mendukung inovasi dalam proses pelayanan. Hal ini sesuai dengan teori-teori kepemimpinan yang telah dikembangkan, yang menekankan pentingnya adaptasi gaya kepemimpinan dengan situasi yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif untuk mendalami konsep dan aplikasi teori kepemimpinan situasional dalam konteks pelayanan kesehatan. Teori kepemimpinan situasional yang diperkenalkan oleh Hersey dan Blanchard mengutamakan penyesuaian gaya kepemimpinan terhadap tingkat kesiapan atau kematangan pengikutnya. Pendekatan ini bertujuan untuk mencapai efektivitas kepemimpinan melalui pengelolaan perilaku pemimpin sesuai dengan kemampuan, kemauan, dan kepercayaan diri bawahan. Keberhasilan pendekatan ini bergantung pada kemampuan pemimpin dalam memahami tingkat kematangan setiap individu di dalam organisasi. Semakin tinggi tingkat kematangan bawahan, semakin sedikit arahan langsung yang diberikan oleh pemimpin, dengan fokus yang lebih besar pada pencapaian tujuan organisasi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa teori kepemimpinan situasional Hersey dan Blanchard sangat relevan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Dengan menyesuaikan gaya kepemimpinan terhadap tingkat kematangan dan kompetensi tenaga kesehatan, pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif dan efektif. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas individu, tetapi juga memperkuat koordinasi tim, yang berdampak langsung pada kualitas layanan kepada pasien.
Copyrights © 2024