Penelitian ini membahas masalah distorsi komponen mesin rokok setelah proses hardening. Penelitian ini berfokus pada perubahan dimensi diameter dalam lubang, lebar gap, dan kerataan pada komponen. Temperatur austenit, media quench, dan  temperatur tempering diperiksa untuk menentukan pengaruhnya terhadap distorsi. Komponen terbuat dari kelompok baja mesin S45C setara AISI 1045. Penelitian ini menggunakan spesimen bernama CT58 dengan variasi temperature Austenite 820˚C 840˚C 860˚C, lalu variasi media quenching oli, oli+air, dan air dan variasi temperature Tempering 200˚C, 250˚C, dan 300˚C. Penelitian ini menggunakan Design of Experiment, dilanjutkan dengan analisis statistik dengan aplikasi minitab. Hasil penelitian didapatkan bahwa distorsi pada spesimen CT58 paling besar dipengaruhi oleh suhu Austenite dan diikuti oleh media Quench dan suhu Tempering. Temperatur austenit 820°C, media quench oli, dan temperatur tempering 250°C merupakan parameter pengerasan terbaik untuk aspek Inner Diameter. Temperatur austenit 820°C, media quench oli, dan temperatur tempering 250°C merupakan parameter pengerasan terbaik untuk aspek Gap Width. Temperatur austenit 820°C, media quench oli, dan temperatur tempering 250°C merupakan parameter pengerasan terbaik untuk aspek Flatness.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023