Terjadinya kasus penyakit melalui makanan disebabkan karena dalam pengolahan makanan masih dengan cara kuno, penyajian juga penyimpanan yang kotor, juga pencucian alat makan tergolong buruk. Penelitian dilakukan di industri yang bergerak di bidang pengangkutan minyak dan gas bumi serta pengisian tabung elpiji, menyediakan fasilitas kantin sebagai tempat makan para pekerjanya. Berdasarkan Permenkes No. 1096 tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga jumlah angka kuman yang diperbolehkan adalah 0 koloni/cm2 luas permukaan alat makan. Jumlah kuman pada piring setelah dilakukan pemeriksaan tidak memenuhi dengan hasil sebesar 321 koloni/cm2. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh perbedaan lama waktu penyinaran sinar inframerah terhadap angka kuman pada alat makan piring. Dilakukan penelitian eksperimen dengan desain penelitian posttest with control yang mana terdapat 3 perlakuan waktu penyinaran yaitu 10 menit, 15 menit dan 20 menit dilakukan dengan 6 kali pengulangan. Populasi penelitian sebanyak 35 alat makan piring dan besar sampel sebanyak 24 sampel. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Kruskall Wallis dengan hasil yang didapatkan p<0.05 (0.000). Rata-rata angka kuman setelah diberikan penyinaran dengan lama waktu 10 menit, 15 menit, dan 20 menit adalah sebesar 32 koloni/cm2, 11 koloni/cm2, dan 0 koloni/cm2. Penurunan angka kuman pada alat makan dipengaruhi oleh perbedaan lama waktu penyinaran sinar inframerah. Penggunaan lemari sterilisasi merupakan alternatif di industri untuk menurunkan angka kuman pada alat makan di industri.
Copyrights © 2024