Pengarusutamaan gender dalam pendidikan seni merupakan langkah strategis untuk menciptakan kesetaraan gender yang mendukung pengembangan potensi individu tanpa batasan peran gender. Artikel ini membahas pentingnya integrasi perspektif gender dalam kurikulum, kebijakan pendidikan, dan praktik pengajaran seni berperspektif gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan seni masih dipengaruhi stereotip gender yang membatasi representasi perempuan dalam kurikulum dan kesempatan berekspresi seni. Pengarusutamaan gender melalui kurikulum yang inklusif, pengakuan perbedaan cara ekspresi seni, dan lingkungan pembelajaran yang mendukung dapat meningkatkan kesetaraan gender khususnya dalam pendidikan seni. Melalui pendidikan seni yang responsif gender, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih inklusif dan dapat menjadi alat pemberdayaan bagi semua pihak, tanpa memandang gender.
Copyrights © 2024