Latar Belakang : Anak yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar berarti perkembangan motorik kasarnya berada di bawah normal umur anak. Akibatnya, pada umur tertentu anak tidak menguasai tugas perkembangan yang diharapkan kelompok sosialnya. Anak akan mengalami gangguan dalam melakukan gerak dan juga menghambat akses pada sumber-sumber eksternal serta regulasi emosi dan kecerdasan. Tujuan: Untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga pada anak yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar. Metode: Analisis deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan kolom ceklis, kuesioner DDST (Denver Developmental Screening Test), dan pedoman asuhan keperawatan keluarga. Teknik yang digunakan antara lain wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 kali kunjungan rumah dalam melakukan asuhan keperawatan pada An. Ft dan An. R dengan diagnosis keperawatan gangguan tumbuh kembang, resiko gangguan perlekatan, dan kesiapan peningkatan koping keluarga semua teratasi. Hal penting dalam penelitian ini menunjukkan bahwa An. Ft sudah bisa berdiri 1 kaki 4 detik dan An. R sudah bisa berdiri 1 kaki 2 detik serta lompat jauh sesuai dengan tugas item perkembangan motorik kasar diusianya. Kesimpulan: An. Ft dan An. R dengan keterlambatan perkembangan motorik kasar setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 kali kunjungan rumah masalah dapat teratasi. Hal ini membuktikan bahwa konsisten dalam memberikan stimulasi sangat penting untuk memenuhi perkembangan motorik kasar sesuai dengan tugas item perkembangan motorik kasar diusianya.
Copyrights © 2024