Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Mindfulness Terhadap Depresi Remaja Lekatompessy, Roland
Indonesian Journal of Nursing Scientific Vol 3 No 1 (2023): Indonesian Journal of Nursing Scientific
Publisher : Politeknik Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58467/ijons.v3i1.62

Abstract

The effect of mindfulness on adolescent depression. Mental health problems include depression are a major cause of disease in adolescents worldwide. Because the majority of mental health problems experienced by adults begin in childhood, focusing on the mental health of children and adolescents should be a global priority. Training dan development program is the way to support adolescent mental health. One such program is mindfulness, which is self-therapy that focuses on present conditions without judging the past, present, or future. The study aim to determine the impact of mindfulness on adolescent depression. This is a quantitative study with 12 adolescent from Latuhalat Sunday School who are depressed as sample. Purposive sampling technique was used to sampling, and the data was analyzed using the wilcoxon test. The study's findings revealed that mindfulness can help reduce adolescent depression. this article can serve as a guideline for overcoming teenage depression through mindfulness for readers in general and health workers in particular.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANAK YANG MENGALAMI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DI WILAYAH KABUPATEN BOGOR Lekatompessy, Roland; Dwi Rahmawati, Agustini Liviana; Intan, Dewi
Indonesian Journal of Nursing Scientific Vol 4 No 1 (2024): Indonesian Journal of Nursing Scientific
Publisher : Politeknik Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58467/ijons.v4i1.151

Abstract

Latar Belakang : Anak yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar berarti perkembangan motorik kasarnya berada di bawah normal umur anak. Akibatnya, pada umur tertentu anak tidak menguasai tugas perkembangan yang diharapkan kelompok sosialnya. Anak akan mengalami gangguan dalam melakukan gerak dan juga menghambat akses pada sumber-sumber eksternal serta regulasi emosi dan kecerdasan. Tujuan: Untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga pada anak yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar. Metode: Analisis deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan kolom ceklis, kuesioner DDST (Denver Developmental Screening Test), dan pedoman asuhan keperawatan keluarga. Teknik yang digunakan antara lain wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 kali kunjungan rumah dalam melakukan asuhan keperawatan pada An. Ft dan An. R dengan diagnosis keperawatan gangguan tumbuh kembang, resiko gangguan perlekatan, dan kesiapan peningkatan koping keluarga semua teratasi. Hal penting dalam penelitian ini menunjukkan bahwa An. Ft sudah bisa berdiri 1 kaki 4 detik dan An. R sudah bisa berdiri 1 kaki 2 detik serta lompat jauh sesuai dengan tugas item perkembangan motorik kasar diusianya. Kesimpulan: An. Ft dan An. R dengan keterlambatan perkembangan motorik kasar setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 kali kunjungan rumah masalah dapat teratasi. Hal ini membuktikan bahwa konsisten dalam memberikan stimulasi sangat penting untuk memenuhi perkembangan motorik kasar sesuai dengan tugas item perkembangan motorik kasar diusianya.
Pengaruh Edukasi Menggunakan Media Audiovisual terhadap Pengetahuan Siswa Terkait Pacaran Berisiko pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Saifudin, I Made Moh. Yanuar; Lekatompessy, Roland; Alhalawi, Zikri; Fradianto, Ikbal
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i3.6668

Abstract

Perilaku pacaran berisiko di kalangan remaja awal merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan intervensi edukasi yang tepat dan menarik. Remaja pada usia ini cenderung menormalisasi perilaku tidak sehat dalam hubungan karena kurangnya informasi yang akurat dan relevan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi menggunakan media audiovisual terhadap peningkatan pengetahuan siswa terkait pacaran berisiko. Penelitian menggunakan desain kuasi-eksperimen one-group pretest-posttest dengan melibatkan 42 siswa SMP di Kota Pontianak sebagai partisipan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan pacaran berisiko dengan 10 item pertanyaan dikotomis. Intervensi berupa video edukasi berdurasi 3 menit yang dirancang berbasis teori pembelajaran multimedia dan teori kognitif sosial. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed-Rank menunjukkan peningkatan skor pengetahuan yang signifikan secara statistik (p < 0.001), dengan rata-rata skor meningkat dari 64.05 menjadi 76.67 setelah intervensi. Hasil ini menunjukkan bahwa edukasi berbasis audiovisual efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai pacaran berisiko, serta dapat dijadikan strategi edukasi kesehatan yang relevan dan dapat diterapkan secara luas dalam konteks sekolah.
EDUKASI KESEHATAN TENTANG PACARAN BERISIKO PADA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Fradianto, Ikbal; Alhalawi, Zikri; Lekatompessy, Roland; Moh. Yanuar Saifudin, I Made
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 3 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i3.1069-1076

Abstract

Pacaran merupakan salah satu pintu masuk untuk melakukan perilaku seksual berisiko. Oleh karena itu penting untuk melakukan edukasi pacaran berisiko pada remaja untuk meningkatkan pengetahuan mereka dan mencegah terjadinya pacaran berisiko. Program pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait pacarana berisiko. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah community engagement, dimana dilakukan mulai dari tahap orientasi, pelaksanaan hingga evaluasi. Alat yang digunakan dalam kegiatan edukasi ini adalah media video, kemudian dilakukan pengukuran pengetahuan sebelum dan setelah edukasi berlangsung. Pengukuran pengetahuan menggunakan kuesioner berbentuk pilihan skala gutman. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan partisipan mengenai pacaran berisiko setelah diberikan pendidikan kesehatan, dengan rata-rata skor pengetahuan meningkat dari 70.00 menjadi 70.71 dan p-value sebesar 0.001. Dapat disimpulkan, intervensi pada PkM ini berpengaruh secara signifikan. untuk mencapai perubahan yang lebih mendalam, diperlukan program yang lebih intensif dan berkelanjutan, serta dukungan lingkungan yang dapat membantu remaja menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
ANALYSIS OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP IN COMMUNITY NURSES FOR REDUCING ADOLESCENT CYBERBULLYING Lekatompessy, Roland; Dwiantoro, Luky; Fauzan, Suhaimi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 16 No 2 (2025): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v16i2.566

Abstract

Background: The problem of cyberbullying in adolescents must be prevented and changed, because adolescents cyberbulying has a negative impact on their physical, mental, social well-being. Information from the World Health Organization (WHO), states that “the population including adolescent must have good physical, mental and social well-being, so, in realizing that, it can be done through community nurses to practice education and care, respect for human dignity, and the physical health of adolescents. Community nurses are expected to be leaders who are able to do transformational leadership to influences and inspires adolescents, develops strategies, negotiation skills, and cyberbullying victim management. Purpose: This study aimed to determine the transformational leadership style of community nurses to reducing adolescent cyberbullying. Method: The method used in this research is literature review, information searched through PubMeds, Google Schoolar, and Diponegoro Nursing Journal. Searched keywords are aldolescent cyberbullying, community nurse, transformational leadership. Result: Transformational leadership of community nurses for adolescents cyberbullying provides benefits such as providing emotional support to adolescents so that adolescents are able to have change their life to be better, This result is carried out through supporting the development of positive youth skills and assisting adolescents in achieving the desired results, stimulating adolescent intellectuals, inspiring adolescents, instilling pride, mutual respect and having trust in adolescents and their families. Conclusion: Transformational leadership in community nurses has benefits to providing support and motivation, caring, and give better life such as positif or adaptive behaviour to adolescents who experience cyberbullying.