Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan dalam ketiga novel Nawal El Sadawi dengan judul Perempuan di Titik Nol, Jatuhnya Sang Imam, dan Zeina. Ketiga novel tersebut berlatar Islam dengan budaya patriarki yang mendiskreditkan perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan potret perempuan dalam novel Nawal El Sadawi. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan model heurmeneutik Amina Wadud Muhsin. Teknik pengumpulan data dengan baca dan catat. Teknik analisis data menggunakan hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan potret persoalan perempuan dalam masyarakat Islam dengan interpretasi teks-teks Alquran. Adapun teks Alquran maupun hadist dalam peneltian ini dikaji melalui model hermeneutik Amina Wadud terkait perempuan dalam Alquran. Adapun potret persoalan perempuan dalam ketiga novel memiliki tiga isu yang sama antara lain yakni, 1) Salah Tafsir Kekerasan Terhadap Perempuan (istri) Diperbolehkan Oleh Agama, 2) Tafsir Anak Terlahir Laki-laki Lebih Unggul Daripada Perempuan, dan 3) Budaya Patriarki Penyebab Kekerasan dan Pelecehan Terhadap Anak Perempuan Di Bawah Umur.”Hasil penelitian ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran sastra di sekolah, karena mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yakni perempuan harus berdaya, berani, dan berpendidikan untuk membentengi diri dari kekerasan seksual dan perilaku penyimpangan-penyimpangan negatif lainnya.Kata Kunci: Amina Wadud Muhsin; Feminisme; Nawal El Sadawi; Patriarki
Copyrights © 2024