Latar Belakang: Perubahan warna gigi merupakan masalah estetika dan psikologis terhadap seseorang. Perubahan warna gigi dapat disebabkan oleh faktor ekstrinsik seperti makanan dan minuman yang mengandung tanin seperti jamu kunyit asam. Perawatan konservatif yang dapat digunakan untuk mengatasi perubahan warna gigi adalah bahan pemutih hidrogen peroksida 35%. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan perubahan warna gigiyang disebabkan oleh konsumsi jamu kunyit asam dengan penggunaan bahan pemutih seperti hidrogen peroksida 35% pada gigi. Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik murni dengan pre and post test design. Perubahan warna lightness (“L) diukur menggunakan spektrofotometer. Sebanyak 64 sampel gigi premolar dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Tahap satu, 16 sampel gigi didiskolorasi dengan direndam dalam jamu kunyit asam selama 3 jam, 16 sampel lainnya direndam dalam akuades, kemudian seluruh sampel direndam dalam hidrogen peroksida 35% selama 1 jam. Tahap dua, 16 sampel gigi lain direndam bahan pemutih gigi selama 1 jam, 16 sampel yang gigi lain direndam dalam akuades, kemudian seluruh sampel direndam dalam larutan jamu kunyit asam selama 3 jam. Hasil Penelitian: Hidrogen peroksida 35% pada kelompok gigi kuning memiliki nilai “L lebih kecil dibanding nilai “L kelompok gigi normal (3,8411,45) (p0,05). Jamu kunyit asam pada kelompok gigi putih memiliki nilai “L lebih kecil dibandingkan nilai “L pada kelompok gigi normal (7,2210,13) (p0,05). Kesimpulan: Hidrogen peroksida 35% kurang efektif terhadap perubahan warna gigi yang diakibatkan oleh jamu kunyit asam dibandingkan dengan gigi normal. Jamu kunyit asam memberi pengaruh yang sama besarnya terhadap perubahan warna gigi setelah pemutihan gigi dan gigi yang normal.
Copyrights © 2024