Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN PERKALIAN BILANGAN CACAH MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (Penelitian Tindakan Pada Siswa kelas IV SDN Guntur 04 Pagi Setiabudi Jakarta Selatan) PERMATASARI, RINA
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 3, No 6 (2012): JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Publisher : PPs UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research is to find out the effectivness of problem solving approach, to increase students’ mathematics ability of multiplication. This research was implemented at SDN Guntur 04 Pagi Setiabudi South Jakarta, with 44 students as subject of research. This is an action research by using Kemmis and McTaggart model in three cycles. Each cycle consists of planing, acting, observing, and reflecting. The data was collected through the students’ mathematic ability of multiplication by test, and non test observation of implementation the problem solving approach by sheet of observation to teacher and students activities, transcript of activities and document analysis, interviews and the documentation. The implication of researched indicates that the usage of problem solving approach can make students more active based on their mental ages development. Teacher can develop innovative method to suit the needs of sudents, so that learning becomes dynamic and meaningful.Keywords: problem solving approach, mathematics ability of multiplication, action research.
POTENSI REGENERASI JARINGAN PULPA GIGI PADA PERAWATAN ENDODONTIK Rina Permatasari; Moch. Dicky Alifuddin
M-Dental Education and Research Journal Vol 1, No 2 (2021): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.429 KB)

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Tujuan perawatan pulpa adalah untuk menjaga vitalitas gigi yang rusak akibat karies atau trauma gigi, menjaga struktur gigi tetap utuh dan mempertahankan fungsi yang optimal. Kemajuan terbaru dalam bioteknologi dan penelitian translasi, telah memungkinkan untuk menyediakan modalitas perawatan perlindungan pulpa vital melalui manipulasi dentinogenesis reaksioner dan reparatif. Pendekatan ini disebut sebagai prosedur regeneratif. Kedokteran gigi regeneratif bertujuan untuk mengganti gigi dan struktur sekitarnya secara biologis untuk mengganti jaringan pulpa yang rusak dengan jaringan yang layak. Tujuan: Menjelaskan potensi regenerasi jaringan pulpa gigi pada perawatan endodontik. Metode: Berdasarkan sumber yang didapat dari jurnal, textbook dan website yang diakses melalui database Google Scholar. Jenis referensi yang diambil berupa laporan penelitan, dan studi pustaka yang diterbitkan dari tahun 2010–2020. Kesimpulan: Terdapat perbedaan pendapat dari para ahli mengenai potensi regenerasi jaringan pulpa gigi dengan menggunakan sel yang berbeda, tetapi mayoritas menunjukkan hasil yang baik dan efektif dalam meregenerasi jaringan pulpa gigi.
PEMILIHAN MEDIKAMEN INTRAKANAL PADA PERAWATAN SALURAN AKAR Rina Permatasari; Mega Irbahani
M-Dental Education and Research Journal Vol 1, No 3 (2021): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.707 KB)

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: perawatan saluran akar (PSA) bertujuan untuk mengeliminasi bakteri yang menyebabkan infeksi pada jaringan pulpa gigi dan periapikal. Keberhasilan PSA secara langsung dipengaruhi oleh kemampuan untuk mengeliminasi mikroorganisme yang terdapat pada saluran akar yang terinfeksi salah satunya dengan cara disinfeksi ruang pulpa dengan medikamen intrakanal. Medikamen intrakanal didefinisikan sebagai penempatan sementara obat-obatan dengan biokompatibilitas yang baik ke dalam saluran akar. Tujuan: menjelaskan pemilihan medikamen intrakanal pada saat melakukan perawatan saluran akar. Metode: bersumber dari jurnal, textbooks dan website yang diakses melalui database Google Scholar, Science Direct dan PubMed. Pencarian literatur diseleksi oleh kriteria inklusi berupa tahun terbit 2012 – 2022, menggunakan bahasa Inggris, tersedia artikel lengkap, dan sesuai dengan topik yang dibahas. Literatur dieliminasi dengan kriteria eksklusi berupa tidak menyebutkan spesifikasi bahan, topik kurang relevan, dan tidak menyebutkan metode penelitian. Hasil: sebanyak 35 referensi yang ditemukan. Setelah dianalisis berdasarkan kriteria inklusi, eksklusi dan pembacaan abstrak yang tersedia, terdapat 16 yang dipilih dan 19 artikel termasuk kriteria eksklusi. Setelah 16 jurnal dibaca terdapat 8 artikel yang tidak dimasukkan berdasarkan kriteria inkulusi dan terdapat 8 artikel yang masuk dalam tinjauan integratif. Kesimpulan: bahan medikamen saluran akar yang dapat menjadi pilihan diantaranya kalsium hidroksida dan klorheksidin. Kalsium hidroksida masih menjadi bahan medikamen pilihan yang paling populer dan umum digunakan sebagai bahan medikamen intrakanal pada perawatan saluran akar, tetapi kalsium hidroksida tidak efektif untuk membasmi Enterococcus faecalis. Klorheksidin sebagai medikamen intrakanal lebih efektif untuk membasmi mikroorganisme Streptococcus mutans, Enterococcus faecalis, dan Candida albicans. Kata kunci: medikamen intrakanal, perawatan saluran akar, kalsium hidroksida, klorheksidin ABSTRACTBackground: root canal treatment (RCT) aims to eliminate bacteria that cause infection in the dental pulp tissue and periapical. The success of RCT is directly influenced by the ability to eliminate microorganisms present in infected root canals, one of which is by disinfection of the pulp chamber with intracanal medicaments. The intracanal medicament is defined as the temporary placement of drugs with good biocompatibility into the root canal. Purpose: to explain the choice of the intracanal medicament when performing root canal treatment. Method: based on sources obtained from journals, textbooks, and websites accessed through the Google Scholar Science Direct and PubMed database. The literature search was filtered by publication year (i.e.2010–2020 ), the language used (English), availability of full article version, and literatures that discussing the same or similar to the topic. Some literatures were excluded if they didn’t mention the specified material, less relevant, and literature that didn’t discussed its research method.. Results: a total of 35 references were found. After being analyzed based on the inclusion, exclusion criteria, and reading of the available abstract, there were 16 selected and 19 excluded articles. After 16 journals were read, 8 articles were excluded based on inclusion criteria and 8 articles found that were included in the integrative. Conclusion: root canal medicament materials that can be selected include calcium hydroxide and chlorhexidine. Calcium hydroxide is still the most popular medicament of choice and is commonly used as an intracanal medicament in root canal treatment, but calcium hydroxide is not effective for eradicating Enterococcus faecalis. Chlorhexidine as an intracanal medicament is more effective for eradicating microorganisms such as Streptococcus mutans, Enterococcus faecalis, and Candida albicans. Keywords: intracanal medicament, root canal treatment, calcium hidroxide, chlorhexidine 
PERBEDAAN PENGGUNAAN SILER BERBAHAN DASAR RESIN DAN MINERAL TRIOXIDE AGGREGATE TERHADAP KERAPATAN OBTURASI SALURAN AKAR Rina Permatasari; Meithasya Radya Putri Kamal
M-Dental Education and Research Journal Vol 2, No 1 (2022): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Obturasi saluran akar bertujuan untuk menutup sistem saluran akar secara tiga dimensi pada saluran akar yang telah dibersihkan, dibentuk, dan didesinfeksi sepenuhnya. sealer saluran akar merupakan bahan yang digunakan untuk mengisi celah kecil pada saluran akar saat obturasi dan meningkatkan kerapatan antara material inti dan dinding saluran akar. Kerapatan obturasi saluran akar terkait langsung dengan penggunaan berbagai macam jenis sealer. Tujuan: Menjelaskan penggunaan sealer berbahan dasar resin dan MTA terhadap kerapatan obturasi saluran akar. Metode: Bersumber dari jurnal, textbooks dan website yang diakses melalui database Google Scholar dan PubMed. Pencarian literatur diseleksi oleh kriteria inklusi berupa tahun terbit 2010 – 2021, menggunakan bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, tersedia artikel lengkap, dan sesuai dengan topik yang dibahas. Literatur dieliminasi dengan kriteria eksklusi berupa tidak menyebutkan spesifikasi bahan, topik kurang relevan, dan tidak menyebutkan metode penelitian. Hasil: Sebanyak 34 referensi yang ditemukan, Setelah dianalisis berdasarkan kriteria inklusi, eksklusi dan pembacaan abstrak yang tersedia, terdapat 14 yang dipilih dan 20 artikel dieksklusi. Setelah 14 jurnal dibaca terdapat 4 artikel di eksklusi berdasarkan kriteria inkulisi dan didapat 10 artikel yang masuk dalam tinjauan integratif. Kesimpulan: Terdapat perbedaan pendapat dari para ahli tentang kekuatan kerapatan antara sealer berbahan dasar resin dan sealer berbahan dasar MTA, tetapi mayoritas para ahli menjelaskan bahwa sealer berbahan dasar resin khususnya AH Plus memiliki kerapatan obturasi saluran akar yang lebih baik jika dibandingkan dengan sealer berbahan dasar MTA walaupun perbedaannya tidak terlalu spesifik. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara kombinasi larutan irigasi dan material sealer terhadap kebocoran obturasi. Kata kunci: Obturasi Saluran Akar, Sealer Saluran Akar, Sealer Resin, Sealer Mineral Trioxide Aggregate. ABSTRACTBackground: Root canal obturation aims to seal root canal system in three dimensions after being completely cleaned, shaped, and disinfected. Root canal sealer, material used to fill minor discrepancies and voids in obturation and to improve seal between core material and walls of the canal. Density of root canal obturation is directly related to the use various types of sealers. Purpose: To explain the use of resin and MTA-based sealers to obturation density of root canals.  Methods: Based on sources obtained from journals, textbooks, and websites accessed through Google Scholar and PubMed database. The literature search filtered by publication year 2010–2021, the language used English and Bahasa, availability of full article version, and literatures discussing the same or similar to the topic. Some literatures were excluded if they didn’t mention specified material, less relevant, and literature that didn’t discussed its research method. Results: Total of 34 references were found. After being analyzed based on the inclusion, exclusion criteria, and reading available abstract, there were 14 selected and 20 excluded articles. After 14 journals were read, 4 articles excluded based on inclusion criteria and 10 articles found were included in the integrative. Conclusion: There are differences opinion from experts regarding obturation density strength between resin-based sealers and MTA-based sealers, the majority of experts explain that resin-based sealers, especially AH Plus, have better obturation density strength compared to MTA-based sealers, although the difference not very specific. Concluded that there is an effect between the combination of irrigation solution and sealer material on obturation leakage. Keyword: Root Canal Obturation, Root Canal Sealers, Epoxy Resin Sealers, Mineral Trioxide Aggregate Sealer
Potensi Aloe vera sebagai Bahan Disinfeksi Kon Gutaperca sebelum Pengisian Saluran Akar As Syifa Faradita; Rina Permatasari
Andalas Dental Journal Vol 11 No 1 (2023): Andalas Dental Journal
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/adj.v11i1.236

Abstract

Background: Obturation of the root canal aims to close access from the coronal and from the apical into the root canal. Currently the most widely used root canal filling material is guttapercha, due to its plastic properties, easy to manipulate, and easy to remove if necessary. Before use, guttapercha should be disinfected first to avoid re-infection of the root canal. One of the herbal plants that can be used as a guttaperca disinfectant is the Aloe vera plant because it contains phytochemical compounds that are antibacterial. Objective: To explain the potency of the herbal plant Aloe vera as a guttaperca disinfectant before root canal filling. Method: Collecting references in the form of research reports and literature studies as well as textbooks containing theories related to writing titles accessed through the Google Scholar, Research Gate, and NCBI databases published from 2012–2021. Conclusion: Aloe vera has the potential as an alternative material for disinfecting gutta percha because it has a fairly good antibacterial effect with very minimal side effects, so that Aloe vera can be a promising disinfectant in the future.
PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA BANK NEGARA INDONESIA (PT.BNI) Nurriyah, Iqlima; Ayu, Dinka; Permatasari, Rina; Fadhilah, Jihan; Gunardi; Karyadi; Sugiyanto
Jurnal Co Management Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Manajemen dan Ilmu Sosial : Co-Management
Publisher : IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapati seberapa berpengaruhkah Analisis rasio terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah metode deskriptif asosiatif. Data yang digunakan penelitian ini yaitu data sekunder, didapatkan dari laporan keuangan salah satu bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil menunjukan terdapat peningkatan maupun penurunan rasio keungan pada Bank Negara Indonesia periode 2019-2020. Dari hasil tersebut memperlihatkan bahwa ada pengaruh analisis rasio terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini disebabkan karena laporan keuangn dapat memberikan informasi penting yang dibutuhkan oleh semua pihak, terlebih lagi untuk kemajuan perusahaan itu sendiri. Tentu saja, analisis rasio keuangan ini mampu memberikan pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Evaluasi Program Pelatihan Komputer di LPK Teknos Ciruas Serang Banten Hildayanti, Dyah; Permatasari, Rina; Sudrajat, Indra
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol 9, No 2 (2023): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v9i2.8314

Abstract

AbstractJob Training Institute (LPK) is an institution that aims to improve a life skill and is still in a non-formal education unit. According to Munthe 2015: 1, Program Evaluation is here to provide input, study and consideration in determining whether the program is worth continuing or stopping. The term makes program evaluation conditions commonplace in a non-formal and formal educational institution, including in training institutions and courses. In this context we use a descriptive study method with a qualitative approach. We evaluated the computer training program at LPK Teknoss Ciruas. The evaluation model used is the Contex-Input-Product (CPP) evaluation model. From the perspective of the learning process, no computer material or curriculum is developed in the rotation of batches per year. This means that the knowledge received by trainees is always the same in every generation or period and is not evolutionary. The implementation of Computer Training at LPK Teknoss Ciruas is based on the needs of students who have the motivation to learn to know computers to become proficient in both workers and students. So that the target and even the purpose of the computer training program at LPK Teknoss are in accordance with the needs of the training participants and the targets are in accordance with what is set. Supporting materials have also been carried out so that they are in accordance with the ideal standards of the curriculum. Media and learning tools consist of Modules, internet, and Computers. The computer training program at LPK Teknoss has achievement indicators that can be used as a benchmark for the success of training. Along with the development of the times, the needs in the world of work increasingly require us to have a skill. That's why there are currently many training programs that provide various programs to help improve skills.Key Words: Non Formal Education, CPP Evaluation, LPK Teknoss CiruasAbstrakLembaga Pelatihan Kerja (LPK) merupakan suatu lembaga yang bertujuan untuk meningkatkan suatu keterampilan hidup dan masih berada dalam satuan pendidikan non formal. Menurut Munthe 2015:1, Evaluasi Program hadir untuk memberikan masukan, kajian dan pertimbangan dalam menentukan apakah program layak untuk diteruskan atau dihentikan. Istilah tersebut membuat kondisi evaluasi program menjadi sesuatu yang lumrah di suatu Lembaga Pendidikan nonformal dan formal Tak terkecuali di Lembaga pelatihan dan kursus. Dalam konteks ini kami menggunakan metode studi descriptive dengan pendekatan kualitatif. Kami melakukan evaluasi pada program pelatihan komputer di LPK Teknoss Ciruas. Model evalusi yang digunakan adalah model evaluasi Contex-Input-Product (CPP). Dari perspektif proses pembelajaran, tidak ada materi atau kurikulum komputer yang dikembangkan dalam pergantian angkatan per tahunnya. Artinya pengetahuan yang diterima peserta pelatihan selalu sama pada setiap generasi atau periode dan bukan merupakan evolusi. Penyelenggaran Pelatihan Komputer di LPK Teknoss Ciruas didasarkan pada kebutuhan peserta didik yang memiliki motivasi ingin belajar mengenal computer hingga mahir baik pekerja maupun siswa. Sehingga sasaran bahkan tujuan dari adanya program pelatihan komputer di LPK Teknoss sudah sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan dan sasarannya pun sudah sesuai dengan yang ditetapkan. Materi penunjang pun sudah dilakukan sehingga sesuai dengan standar ideal kurikulum. Media dan alat belajar terdiri dari Modul, internet, dan Komputer. Program pelatihan komputer  di LPK Teknoss memiliki indikator ketercapaian yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari pelatihan. Seiring berkembangnya zaman kebutuhan didunia kerja semakin menuntut kita untuk memiliki sebuah keterampilan. Karena hal itulah saat ini banyak sekali program pelatihan-pelatihan yang menyediakan berbagai program untuk membantu meningkatkan skills.Kata Kunci: Pendidikan Non Formal, Evaluasi CPP, LPK Teknoss Ciruas.
Evaluasi Berbasis Tujuan Pada Program Penurunan Angka Stunting di Posyandu Bidara Perumahan Citra Gading Kelurahan Cipocok Jaya Kecamatan Curug Kota Serang Banten Evelin, Fanesa; Permatasari, Rina; Adwa, Siti; Yunita, Nurma; Diyah, Widya
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol 10, No 1 (2024): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v10i1.9935

Abstract

Abstract: Posyandu is the right place to help local communities regarding health, because there are programs that can develop and help local communities, starting from family planning (KB) programs, immunization and reducing stunting rates. Indonesia is still experiencing problems in terms of nutrition and child growth and development, therefore there are still many Indonesian children who experience stunting, including children in the Citra Gading Housing area, Serang City, therefore Posyandu Bidara has held a program to reduce stunting rates aimed at children -children who experience stunting in the Citra Gading residential area of Serang City. Stunting is a problem that occurs in children's growth and development due to a lack of balanced nutrition and so on, therefore Posyandu Bidara designed a stunting reduction program with the aim of reducing the number of children experiencing stunting. The research method used is descriptive qualitative using objective-based evaluation. From the monitoring and evaluation results, it was concluded that the program was not running according to the stated objectives, because there were still many people who had outdated thought patterns and therefore considered the problem of stunting trivial.Key Words: Posyandu, objective-based evaluation, stuntingAbstrak: Posyandu adalah wadah yang tepat dalam membantu masyarakat sekitar mengenai kesehatan, karena terdapat program-program yang dapat membangun dan membantu masyarakat lingkungan sekitar mulai dari program keluarga berencana (KB), imunisasi dan penurunan angka stunting. Indonesia masih mengalami permasalahan dalam masalah gizi dan tumbuh kembang anak, maka dari itu masih banyak anak Indonesia yang mengalami stunting, termasuk anak-anak di lingkungan Perumahan Citra Gading Kota Serang, maka dari itu Posyandu Bidara telah mengadakan program penurunan angka stunting yang ditujukan untuk anak-anak yang mengalami stunting dilingkungan perumahan citra gading kota serang. Stunting merupakan masalah yang terjadi pada tumbuh kembang anak karena kurangnya keseimbangan gizi dan lain sebagainya, maka dari itu posyandu bidara merancang program penurunan angka stunting dengan tujuan dapat mengurangi jumlah angka anak yang mengalami stunting. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan evaluasi berbasis tujuan. Dari hasil monitoring dan evalusi didapatkan kesimpulan bahwa program belum berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, karena masih banyaknya masyarakat yang memikiki pola pikir yang kuno sehingga menganggap masalah stunting sepele.Kata Kunci: Posyandu, Evaluasi Berbasis Tujuan, Stunting
PERAN EDTA SEBAGAI BAHAN IRIGASI PADA PERAWATAN SALURAN AKAR Permatasari, Rina; Safitri, Abel
M-Dental Education and Research Journal Vol 2, No 2 (2022): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Irigasi saluran akar merupakan salah satu tahapan penting dalam perawatan saluran akar. Prosedur irigasi bertujuan untuk membersihkan saluran akar, mengurangi gesekan antar instrumen dan dinding dentin saluran akar. berbagai bahan irigasi digunakan untuk membersihkan saluran akar dari debris organik, mikroorganisme, sisa jaringan pulpa, smear layer, dan endotoksin. Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA) merupakan salah satu bahan yang berperan pada eliminasi mikroorganisme di saluran akar. Tujuan: Menjelaskan peran EDTA sebagai bahan irigasi terhadap keberhasilan perawatan saluran akar. Metode: Berdasarkan sumber yang didapat dari jurnal, textbook, dan website yang diakses melalui database Google Scholar. Jenis referensi yang diambil berupa laporan penelitian, dan studi pustaka yang diterbitkan dari tahun 2010-2020. Kesimpulan: Terdapat perbedaan pendapat pada ahli mengenai peran EDTA pada keberhasilan perawatan saluran akar. Mayoritas berpendapat bahwa EDTA dapat mengurangi kekerasan mikro dentin dan dapat menghilangkan smear layer, meskipun beberapa ahli menyatakan bahwa EDTA dapat menyebabkan erosi pada dentin dan menurunkan tingkat keketahanan fraktur dentin akar. ABSTRACTBackground: Root canal irrigation is an important step in root canal treatment. The irrigation procedure is aimed at cleaning the root canals, reducing friction between the instruments and the dentin walls of the root canals. Various irrigation agents are used to clean root canals from organic debris, microorganisms, residual pulp tissue, smear layers, and endotoxins. Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA) is one of the materials that can be used for irrigation. EDTA is able to eliminate the smear layer and contribute to the elimination of microorganisms in the root canal. Purpose: Explain the role of EDTA as an irrigation agent for the success of root canal treatment. Methods: Based on sources obtained from journals, text books, and websites accessed through the Google Scholar database. The types of references taken are in the form of research reports and literature studies published from 2010–2020. Conclusion: This review reveals that there are differences of opinion among experts regarding the role of EDTA in successful root canal treatment. The majority of which argue that EDTA can affect the micro-hardness of dentin and can remove the smear layer, although some experts expressed another opinion that EDTA can cause erosion of the dentine and reduce the resistance level of root dentin fracture. 
POTENSI ANTIBAKTERI Curcuma longa SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN INTRAKANAL PADA PERAWATAN SALURAN AKAR ULANG Permatasari, Rina; Saputri, Nasywa Athoya Gana
M-Dental Education and Research Journal Vol 3, No 1 (2023): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Perawatan saluran akar bertujuan untuk menghilangkan jaringan pulpa nekrotik, biofilm, dan debris dari sistem saluran akar. Namun, terdapat beberapa hambatan dalam mendisinfeksi saluran akar secara optimal sehingga dapat berpotensi mengakibatkan kegagalan perawatan saluran akar. Salah satu bakteri yang paling umum menyebabkan kegagalan perawatan saluran akar adalah Enterococcus faecalis. Penggunaan medikamen intrakanal yang efektif diperlukan untuk mendisinfeksi saluran akar pada perawatan saluran akar ulang. Curcuma longa atau yang dikenalsebagai kunyit memiliki potensi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis karena memiliki sifat antibakteri dari kurkumin dan minyak atsiri. Tujuan: Menjelaskan potensi antibakteri Curcuma longa sebagai bahan medikamen intrakanal pada perawatan saluran akar ulang. Metode: Referensi didapat dari jurnal, textbooks dan website yang diakses melalui Google Scholar, Science Direct dan PubMed. Jenis referensi yang diambil berupa laporan penelitian, dan studi pustaka yang diterbitkan dari tahun 2012–2021. Kesimpulan: Curcuma longa berpotensi digunakan sebagai medikamen intrakanal pada perawatan saluran akar ulang dan efektif dalam menghilangkan bakteri E. faecalis karena mengandung kurkuminoid dan minyak atsiri. Curcuma longa lebih efektif jika dibandingkan dengan bahan herbal lainnya, walaupun tidak seefektif bahan non herbal.Kata kunci: Curcuma longa, Medikamen intrakanal, Perawatan saluran akar ulang, Enterococcus faecalisABSTRACTBackground: Root canal treatment aims to remove necrotic pulp tissue, biofilms, and debris from the root canal system. However, there are some obstacles in optimally disinfecting the root canal so that root canal treatment failures can occur. One of the most common bacteria causing root canal treatment failure is Enterococcus faecalis.Effective application of intracanal medicament is necessary to disinfect the recurring treatment of root canal. Curcuma longa or known as turmeric, has the potential to inhibit the growth of Enterococcus faecalis because it has antibacterial properties like curcumin and essential oils. Purpose: Describing potential of anti bacterial of Curuma longa as intracanal medicament ingredient for recurring treatment of root canal. Methods: References are obtained from journals, textbooks and websites accessed through Google Scholar, Science Direct and PubMed. The types of references taken are in the form of research reports, and literature studies published from 2012–2021. Conclusion: Curcuma longa has the potential to be used as an intracanal medicament in retreatment of root canal and it’s effective in eliminating Enterococcus faecalis bacteria because it contains curcuminoids and essential oils. Curcuma longa ismore effective than other herbal materials, although it is not as effective as non-herbal materials.Keywords: Curcuma longa, Intracanal Medicament, Root Canal Retreatment, Enterococcus faecalis