Abstrak – Menguak Nilai Ekologis Sasi melalui Perspektif Akuntansi BiruTujuan Utama – Penelitian ini bertujuan mengintegrasikan budaya sasi dalam pelestarian ekosistem laut melalui perspektif akuntansi biru.Metode – Penelitian ini menggunakan metode studi kasus heuristik. Beberapa pihak yang terkait dengan pengembangan sasi menjadi informan pada penelitian ini.Temuan Utama – Integrasi sasi ke dalam aspek ESG memberikan perspektif baru tentang keberlanjutan. Hal ini relevan untuk komunitas tradisional yang bergantung pada sumber daya alam. Penekanan pada keberlanjutan menegaskan bahwa perlindungan lingkungan akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi generasi mendatang.Implikasi Teori dan Praktik – Penelitian ini menunjukkan relevansi teori pemangku kepentingan dalam pengembangan akuntansi biru. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa keberlanjutan dapat dicapai melalui praktik modern dan penguatan praktik lokal.Kebaruan Penelitian – Kebaruan penelitian terletak pada penggabungan warisan budaya sasi dalam aspek ESG dengan akuntansi biru. Abstract – Uncovering the Ecological Value of “Sasi” through the Blue Accounting PerspectiveMain Purpose – This study aims to integrate the culture of “sasi” into marine ecosystem conservation through the blue accounting perspective.Method – This study uses a heuristic case study method. Several parties involved in developing “sasi” were informants in this study.Main Findings – Integrating “sasi” into ESG aspects provides a new perspective on sustainability. This integration is relevant for traditional communities that depend on natural resources. The emphasis on sustainability affirms that environmental protection will provide long-term benefits for future generations.Theory and Practical Implications – This study demonstrates the relevance of stakeholder theory in the development of blue accounting. Additionally, it shows that sustainability can be achieved through modern practices and strengthening local practices.Novelty – The novelty of this research lies in integrating the cultural heritage of “sasi” into ESG aspects with blue accounting.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024