Demam tifoid adalah suatu kondisi dimana infeksi akut usus halus yang terjadi pada saluran perencanaan dan disebabkan oleh Salmonella typhi dengan tanda dan gejala seperti demam naik turun hingga 3 hari, kulit kemerahan dan mual muntah. Apabila demam tifoid tidak segera ditangani dan diobati maka dapat menyebabkan terjadinya beberapa masalah keperawatan, salah satunya adalah hipertermia. Hipertermia adalah suhu tubuh diatas nilai normal (36,5-37,5°C). Jika hipertermia tidak segera diatasi maka akan menimbulkan komplikasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan asuhan keperawatan hipertermia berfokus pada implementasi pemberian kompres Tepid water sponge. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, pendekatan yang digunakan yaitu asuhan keperawatan meliputi pengkajian hingga evaluasi keperawatan. Subyek studi kasus ini yaitu An. R dengan masalah hipertermia pada demam tifoid. Data fokus yang didapat yaitu peningkatan suhu tubuh sebesar 38,4°C, kulit nampak kemerahan di bagian tangan, menggigil dan akral tubuh pasien teraba hangat. Hasil laboratorium ditemukan hasil laboratorium S. Typhi meningkat dengan hasil Typhi B-O yaitu 1/80, Typhi C-O yaitu 1/80, Widal S Typhi O yaitu 1/160, Typhi A-H yaitu 1/320, dan Typhi C-H 1/80. Dari data tersebut, masalah yang muncul adalah hipertermia berhubungan dengan proses penyakit. Intervensi utama yang ditetapkan adalah pemberian kompres Tepid water sponge. Pemberian kompres Tepid water sponge dilakukan selama 15-20 menit selama 2 kali dalam satu hari. Hasil studi kasus selama 3x24 jam didapatkan bahwa rata-rata suhu tubuh pada An. R menurun setelah diberikan kompres Tepid water sponge selama 3 hari sebesar 1,16°C, kulit kemerahan menurun, menggigil menurun dan akral tubuh pasien membaik. Kompres Tepid water sponge dapat menurunkan suhu pada anak hipertermia dengan demam tifoid.
Copyrights © 2024