Sebagai komoditas strategis nasional, beras dalam konteks sistem agribisnis masih menghadapi tantangantermasuk pada subsistem usahatani dan jasa pendukung (kebijakan). Beragam faktor eksternal sepertiperubahan harga input-input pertanian dan adanya risiko produksi memengaruhi keputusan petani dalampenggunaan input dalam usahatani padi. Dinamika perubahan dan risiko tersebut berdampak pada kenaikanbiaya usahatani padi dan akhirnya ke pendapatan yang diperoleh petani Indonesia. Dalam sepuluh tahunterakhir, biaya usahatani padi cenderung meningkat dengan proporsi komponen biaya usahatani padi yangdinamis baik antar waktu maupun wilayah sentra produksi. Oleh karena itu, redirecting kebijakan inputpertanian sangat penting agar dapat memberikan dampak nyata pada peningkatan pendapatan dankesejahteraan petani padi secara keseluruhan. Lebih lanjut redirecting kebijakan tersebut diperlukan untukpengembangan agribisnis beras yang inklusif dan berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024