Banjar Adat Pukuh yang berada di Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali merupakan salah satu banjar adat yang struktur perekonomiannya di dominasi oleh sektor pertanian, hal ini terlihat dari presentase penggunaan lahan untuk usaha pertanian, yakni sebesar 50%, dengan sebagian besar penduduk menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Sebagian besar penduduk desa khususnya di Banjar Adat Pukuh mata pencahariannya adalah sebagai petani. Lahan pertanian mereka tanami dengan padi, ketela, jagung dan memiliki perkebunan jeruk dengan luas 50 Ha. Pada saat ini, hasil perkebunan dari kelompok tani Mitra Sejati diketahui bahwa hasil panen hanya dijual dan dipasarkan melalui pengepul dan tentunya dengan harga yang sangat murah. Bahkan hasil pertanian yang melimpah dan tidak habis terjual sampai menjelang panen berikutnya. Jika hasil panen disimpan akan mengalami kerusakan, dijual dengan harga murah dan dan petani mengalami kerugian. Selain itu hama penggerek buah sering kali menjadi masalah yang mempengaruhi produksi pertanian dan menimbulkan kerugian pada petani, karena mempengaruhi kualitas dan produksi panen. Metode pelaksanaan dalam PKM ini adalah melakukan pendampingan dan pelatihan dengan menginisiasi kelompok tani untuk membentuk UMKM dan produk inovasi, melakukan penanganan terpadu terhadap hama penggerek buah, dan melakukan pemasaran produk inovasi secara digital melalui media sosial. Berdasarkan hasil PKM diketahui bahwa rata rata peningkatan pengetahuan dan ketrampilan setelah dilakukan pendampingan pada kelompok tani sebesar 84%.
Copyrights © 2024