Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa makna simbol motif khas lawo/ sarung kelimara di kampung adat Wolotopo, Kabupaten Ende Flores Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan makna simbol motif khas lawo / Sarung kelimara di kampung adat Wolotopo Ndona Ende - Lio, Kabupaten Ende Flores Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi . Teknik analisis data dalam penelitian ini reduksi data, pemaparan data dan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa makna motif khas lawo/ sarung kelimara Ende –Lio adalah simbol kehidupan, kasih sayang serta cinta yang dicurahkan Tuhan adalah sumber kasih sejati kepada manusia. Selain itu mengadung makna kesuburan dan juga keindahan. Kelimara adalah salah satu lawo / sarung saat ini cukup terkenal dikalangan masyarakat Ende-Lio, hal dikarenakan motifnya yang indah, sehingga kebanyakan kaum perempuan sebagai sarung idola. Sarung lawo / sarung kelimara dikenakan pada berbagai acara seperti pesta perkawina, ritual adat, hari raya, pernikahan, dan juga busana bagi kelompok tertentu dalam membawakan suatu acara kedinasan dan acara kegiatan sosial lainnya . Keindahan lawo / sarung kelimara selain motif gunung yang indah, juga paduan aneka warna seperti warna kuning melambangkan kesuburan kaum perempuan, pratanda seorang gadis dapat dipersunting oleh seorang pemuda. Warna Putih melambangkan kesucian atau keperawanan seorang gadis. Warna merah melambangkan keberanian serta semangat kerja. Warna hitam melambangkan kekuatan, keagungan dan gagah. Warna biru tua melambangkan kebijksanaan dan dipercaya. Demikian halnya bila kaum perempuan Ende-Lio mengenakan lawo/sarung kelimara pada acara-acara tertentu nampak cantik, anggun, gagah, mempesona serta bijaksana sehingga memikat hati setiap orang yang memandangnya.
Copyrights © 2024