This study aims to examine the relationship between night chronotype and academic burnout among regular class students. The night chronotype refers to an individual's preference for optimal activity during the evening to night time, whereas regular classes are typically scheduled in the morning to afternoon. This misalignment may lead to adaptation difficulties, increasing the risk of academic burnout. This quantitative research utilized a correlational approach. A total of 204 active university students aged 17-22 years attending regular classes and identify as night chronotype individuals. The study uses the Composite Scale of Morningness (CSM) and Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS). Results revealed a nonsignificant relationship between night chronotype and academic burnout in regular class students. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara tipe sirkadian malam dan tingkat burnout pada mahasiswa kelas reguler. Tipe sirkadian malam mengacu pada preferensi individu untuk beraktivitas paling optimal pada sore hingga malam hari, sedangkan kelas reguler umumnya dijadwalkan pada pagi hingga siang hari. Ketidaksesuaian antara waktu optimal aktivitas dan jadwal kuliah berpotensi menyebabkan kesulitan adaptasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko burnout akademik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Jumlah partisipan pada penelitian ini adalah 204 orang dengan kriteria mahasiswa aktif berumur 17-22 tahun di Universitas X yang menghadiri kelas reguler dan memiliki tipe sirkadian malam. Penelitian ini menggunakan alat ukur Composite Scale of Morningness (CSM) dan Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS). Penelitian ini menunjukkan bahwa tipe sirkadian malam dan burnout akademik tidak memiliki hubungan yang signifikan pada mahasiswa kelas reguler.
Copyrights © 2024