Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana poda na lima dapat diadaptasi dalam konteks politik, khususnya dalam Pilkada Serentak 2024 pada daerah tapanuli bagian selatan di Provinsi Sumatera Utara yakni Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara. Suku Angkola-Mandailing, yang tersebar lima daerah tersebut memiliki kearifan lokal yang dikenal dengan poda na lima, sebuah falsafah hidup yang mencakup lima nasihat utama. Poda na lima terdiri dari: paias rohamu (bersihkan jiwamu), paias pamatangmu (bersihkan tubuhmu), paias parabitonmu (bersihkan pakaianmu), paias bagasmu (bersihkan rumahmu), dan paias pakaranganmu (bersihkan lingkunganmu). Nilai-nilai ini telah lama menjadi pedoman dalam kehidupan sosial masyarakat Angkola-Mandailing. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan mengeksplorasi nilai-nilai poda na lima dari perspektif politik, penelitian ini menawarkan konsep bahwa falsafah tersebut dapat menjadi prinsip dasar pembangunan politik yang menekankan etika, integritas, dan tanggung jawab.
Copyrights © 2024