Pesantren Mazroatul Ulum salah satu pesantren di Pagelaran Cianjur yang masih mempertahankan tradisi ngalogat dengan alat tradisional yaitu menggunakan kalam/pena dengan Tinta Cina atau Tinta Gentur, sebagai upaya penguatan pada wilayah penterjemahan dan pemahaman teks berbahasa Arab. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu metode ilmiah yang menjadi rujukan bagi penelitian sejarah. Dengan melalui tahapan-tahapan; heuristik, kritik, interprestasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kitab kuning di Pesantren Mazroatul Ulum dengan menggunakan metode sorogan dan bandongan yang didalamnya terdapat tradisi menulis yang disebut dengan ngalogat ini memang sangat relevan dengan kondisi para santri, sehingga berjalan dengan lancar dan sangat membantu para santri dalam memahami kitab. Dengan tradisi ngalogat ini santri lebih mudah memahami arti atau makna kitab yang telah disampaikan oleh kiai atau ustadz. Dalam proses ngalogat, pada masa kepemimpinan mama KH. Asy’ari karena keterbatasan teknologi alat tulis, pena yang digunakan terbuat dari harupat (Bahasa Sunda), paku andam, Tinta Cina dan Tinta Gentur. Tetapi pada zaman sekarang santri menggunakan ballpoint Hi-tech dan Kenkosebagai alat tulis dalam dalam tradisi ngalogat, walaupun masih ada santri yang masih menggunakan dan mempertahankan ngalogat dengan kalam.
Copyrights © 2024