Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Foreign Language Learning: A Study of Digital Literacy in Generation Z Pikri, Faizal; Rahayu, Kartini; Muhammad Idrus Hamid B, La Ode; Abdullah, Dahlan
International Journal of Language and Ubiquitous Learning Vol. 1 No. 4 (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Daarut Thufulah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70177/ijlul.v1i4.691

Abstract

Background. The background of this research lies in the change in educational paradigm triggered by the use of technology in foreign language learning. Technology integration has great potential to increase students' engagement, motivation and understanding of the target language. Along with this, Generation Z, as a group of students who grew up in the era of digital technology, has become the object of study because of the tendency to use technology intensively in learning. Purpose. This research has the general aim of exploring and understanding how digital literacy can be optimized in foreign language learning in Generation Z. Specifically, this research aims to identify patterns of technology use, detail the obstacles faced, and design solutions that can be implemented in increasing the digital literacy of students majoring in foreign languages. Method. This research methodology carries a quantitative approach with a research design in the form of a survey. The use of questionnaires as research instruments was carefully designed to explore aspects of digital literacy. Data collection was carried out via the Google Form platform with the participation of 30 Generation Z students, which is expected to provide an in-depth perspective regarding the experiences and challenges in their digital literacy. Results. The results of data analysis show a significant level of involvement of students in the use of digital devices, with the majority choosing learning via an application or digital platform. Digital literacy is an important focus, and the majority of students feel comfortable and confident in using digital resources. Nonetheless, challenges such as confusion in evaluating the authenticity of online information need to be addressed. Conclusion. Results Barriers and challenges to digital literacy include accessibility inequalities, lack of training, and technological changes. Strategies to overcome these obstacles vary, with students more likely to seek help from friends or teachers, seek online guidance, and try new learning methods. In conclusion, this research makes a significant contribution to the understanding of digital literacy of students majoring in foreign languages, with an emphasis on learning strategies that are holistic and tailored to students' individual preferences and needs.
PELESTARIAN TRADISI NGALOGAT MENGGUNAKAN MANGSI DI INDONESIA: STUDI KASUS DI PESANTREN MAZROATUL ULUM CITIIS, CIANJUR Pikri, Faizal; Hadi, Abdul
AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional Vol 6 No 1 (2024): AKSELERASI: JURNAL ILMIAH NASIONAL
Publisher : GoAcademica Research dan Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jin.v6i1.1214

Abstract

Pesantren Mazroatul Ulum salah satu pesantren di Pagelaran Cianjur yang masih mempertahankan tradisi ngalogat dengan alat tradisional yaitu menggunakan kalam/pena dengan Tinta Cina atau Tinta Gentur, sebagai upaya penguatan pada wilayah penterjemahan dan pemahaman teks berbahasa Arab. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu metode ilmiah yang menjadi rujukan bagi penelitian sejarah. Dengan melalui tahapan-tahapan; heuristik, kritik, interprestasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kitab kuning di Pesantren Mazroatul Ulum dengan menggunakan metode sorogan dan bandongan yang didalamnya terdapat tradisi menulis yang disebut dengan ngalogat ini memang sangat relevan dengan kondisi para santri, sehingga berjalan dengan lancar dan sangat membantu para santri dalam memahami kitab. Dengan tradisi ngalogat ini santri lebih mudah memahami arti atau makna kitab yang telah disampaikan oleh kiai atau ustadz. Dalam proses ngalogat, pada masa kepemimpinan mama KH. Asy’ari karena keterbatasan teknologi alat tulis, pena yang digunakan terbuat dari harupat (Bahasa Sunda), paku andam, Tinta Cina dan Tinta Gentur. Tetapi pada zaman sekarang santri menggunakan ballpoint Hi-tech dan Kenkosebagai alat tulis dalam dalam tradisi ngalogat, walaupun masih ada santri yang masih menggunakan dan mempertahankan ngalogat dengan kalam.
MENGUBAH KONFLIK MENJADI HARMONI: PENDEKATAN BARU DALAM PENGUATAN KETAHANAN KELUARGA DI INDONESIA Supriatna, Encup; Nurjaman, Kadar; Sulastri, Lilis; Pikri, Faizal; Irwandi; Sari, Avid Leonardo
Indonesian Journal of Studies on Humanities, Social Sciences and Education Vol. 1 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Studies on Humanities, Social Sciences, and Education (IJ
Publisher : GoAcademica CRP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/pct0tq17

Abstract

Konflik dalam keluarga merupakan tantangan utama yang dapat melemahkan ketahanan keluarga di Indonesia. Artikel ini mengeksplorasi pendekatan baru dalam mengelola konflik untuk menciptakan harmoni, dengan fokus pada konteks sosial-budaya Indonesia. Dengan menggunakan metode literature review, penelitian ini menganalisis berbagai teori dan praktik dalam penguatan ketahanan keluarga, termasuk strategi resolusi konflik dan promosi komunikasi efektif. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan berbasis nilai-nilai lokal dan keterlibatan komunitas memiliki potensi besar dalam menciptakan harmoni keluarga. Pendekatan ini juga relevan untuk membangun ketahanan emosional dan sosial anggota keluarga. Selain itu, penemuan ini memberikan wawasan baru untuk mengatasi tantangan globalisasi dan perubahan sosial yang berdampak pada dinamika keluarga. Artikel ini menyimpulkan bahwa penguatan ketahanan keluarga harus didasarkan pada kolaborasi antara nilai-nilai tradisional dan inovasi modern. Implikasi praktis dari penelitian ini mencakup pengembangan kebijakan keluarga yang responsif dan pelatihan konseling berbasis budaya. Kajian ini berkontribusi pada literatur yang berkembang di bidang ketahanan keluarga dan menawarkan model intervensi yang relevan untuk diterapkan di Indonesia.
NASIONALISME KAUM SANTRI GEN-Z DI JAWA BARAT Pikri, Faizal; Hadi, Abdul
PAPATUNG: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan dan Politik Vol 7 No 3 (2024): PAPATUNG Volume 7 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : GoAcademica Research dan Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/japp.v7i3.1215

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran santri Generasi Z dalam menumbuhkan dan mempertahankan jiwa nasionalisme, serta mengidentifikasi hambatan dalam menanamkan nasionalisme di kalangan santri. Santri adalah individu yang menuntut ilmu di pondok pesantren dan merupakan elemen utama dalam pesantren. Santri terbagi menjadi dua kategori, yaitu santri mukim yang tinggal di pesantren karena berasal dari daerah jauh, dan santri kalong yang pulang-pergi antara rumah dan pesantren karena tinggal di sekitar pesantren. Secara historis maupun dalam kenyataan saat ini, asumsi bahwa pesantren hanya mengajarkan kitab kuning, Al-Qur'an, dan hadis telah terbantahkan. Para santri juga diajarkan pentingnya menjaga ukhuwah wathaniyyah (persaudaraan kebangsaan) selain ukhuwah Islamiyyah (persaudaraan Islam), yang menjadi dasar utama untuk menanamkan sikap nasionalisme dalam diri mereka. Generasi Z, yang lahir antara tahun 1995-2010, sering disebut sebagai Generasi Net karena kemampuan adaptasi mereka terhadap kemajuan teknologi. Secara terminologi, nasionalisme diartikan sebagai loyalitas dan kesetiaan kepada bangsa dan negara, dengan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan individu atau kelompok. Sejarah mencatat bahwa santri memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dengan menjunjung tinggi semangat nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk mendeskripsikan dan memahami fenomena yang ada di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa santri berperan dalam mempertahankan jiwa nasionalisme melalui berbagai kegiatan, seperti memperingati hari besar Islam dan nasional, mengaplikasikan hasil pembelajaran, melestarikan tradisi bangsa, menggunakan produk lokal, memanfaatkan teknologi, mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, menentang terorisme dan radikalisme, serta menjaga nama baik bangsa.