Islamofobia adalah fenomena global yang sering dipicu oleh kesalahpahaman terhadap ajaran Islam, khususnya ayat-ayat Al-Qur'an yang dianggap mendukung kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pendekatan tafsir inklusif yang menyoroti konteks historis dan sosial dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an, seperti QS. Al-Baqarah: 190 dan QS. At-Taubah: 5. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis studi pustaka, data dikumpulkan dari sumber primer dan sekunder, termasuk kitab tafsir klasik dan modern. Analisis data dilakukan secara kritis untuk menekankan nilai-nilai perdamaian, keadilan, dan toleransi yang terkandung dalam Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tafsir inklusif tidak hanya mampu mengoreksi kesalahpahaman terhadap ajaran Islam, tetapi juga menjadi strategi efektif dalam menghadapi Islamofobia melalui dialog antaragama dan pendidikan. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa pendekatan kontekstual terhadap ayat-ayat Al-Qur'an sangat penting untuk menghilangkan stereotip negatif dan mempromosikan harmoni global.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025