Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Garut pada tahun 2022 baru mencapai 68,7% dari target yang ditetapkan sebanyak 85% sedangkan Puskesmas Wanaraja pada tahun 2023 sebanyak 75 % kasus. Salah satu penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif yaitu kurangnya produksi ASI yang dialami oleh ibu mehyusui. Upaya untuk mengatasi kurang lancarnya ASI bisa dilakukan dengan cara yang sederhana seperti mengkonsumsi ayur daun pepaya dan melakukan kompres hangat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan efektivitas sayur daun pepaya dan kompres hangat terhadap produksi ASI pada masa nifas. Penelitian ini menggunakan rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus literatur review, yang dilakukan secara langsung kepada 2 orang Ibu menyusui yang ASI nya sedikit dimana 1 diberikan sayur daun pepaya dan melakukan kompres hangat selama 7 hari. Hasil: Pemberian sayur daun pepaya efektif terhadap produksi ASI pada masa nifas dengan meningkatkan produksi ASI dari 130 cc menjadi 430 cc dalam 7 hari sedangkan pemberian kompres hangat efektif terhadap produksi ASI pada masa nifas dengan meningkatkan produksi ASI dari 130 cc menjadi 400 cc dalam 7 hari. Terdapat perbedaan efektivitas antara pemberian sayur daun pepaya dan kompres hangat terhadap produksi ASI pada ibu nifas dimana pemberian sayur daun pepaya lebih efektif dibandingkan kompres hangat dengan perbedaan produksi ASI sebesar 30 cc tetapi untuk efektifitas nya sama efektif hanya efektifitas tersebut di pengaruhi oleh factor eksternal. Diharapakan ibu menyusui sebaiknya rutin mengkonsumsi sayur daun pepaya atau melakukan kompres hangat untuk dapat membantu meningkatkan jumlah produksi.
Copyrights © 2024