Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON DAN TABLET FE TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PMB A KOTA SUKABUMI TAHUN 2024 Ana Yulia Safitri; Agus Santi Br. Ginting; Ageng Septa Rini
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 2 (2024): JSRD, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i2.570

Abstract

Kadar hemoglobin adalah ukuran pigmen respiratorik dalam butiran-butiran darah merah. Kekurangan hemoglobin atau nemia pada kehamilan secara umum disebabkan oleh kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Upaya yang dilakukan dalam pencegahan anemia ada dua yaitu non-farmakologi dengan pemberian pisang ambon dan farmakologi dengan pemberian tablet FE pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh pemberian pisang ambon dan tablet Fe terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III dengan anemia ringan di PMB A Kota Sukabumi Tahun 2024. Metode penelitian ini yaitu Study Case Literatur Review (SCLR). Asuhan kebidanan bahwa pada responden 1 yang di berikan intervensi pisang ambon Hb awal 10,6 gr% (anemia ringan), pada hari ke-7 setelah intervensi kadar Hb mmeningkat jadi 11 gr% (tidak anemia) dan pada hari ke-14 kadar Hb menjadi 11,4gr% (tidak anemia). Responden ke 2 yang diberikan intervensi Fe, Hb awal 10,3 gr% (anemia ringan), hari ke-7 Hb meningkat jadi 10,6 gr% (anemia ringan) dan hari ke-14 mengalami peningkatan lagi menjadi 11,1 gr% (tidak anemia). Ada perbedaan waktu kenaikan kadar Hb antara yang dilakukan intervensi pisang ambon dengan yang diberikan Fe. Dengan demikian ibu hamil yang mengalami anemia ringan memiliki wawasan tentang pentingnya pemberian pisang ambon sebagai terapi tambahan pada ibu hamil dengan anemia dan dapat mengimplementasikannya di rumah. Manfaat bagi bidan dapat mengembangkan variasi menu pemberian pisang ambon dalam pencegahan anemia pada ibu hamil.
PENGARUH KONSUMSI REBUSAN DAUN SELEDRI DAN PISANG AMBON TERHADAP HIPERTENSI PADA MASA PERIMENOPAUSE DI PUSKESMAS PATIA TAHUN 2025 Daswi, Daswi; Agus Santi Br. Ginting; Salfia Darmi; Yuni Yuliatami; Iin Rapitiani; Atik Nurindah Sari; Eneng Ifat Fatmawati; Dede Rohimah
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 6 (2025): Nopember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stress can contribute to hypertension in perimenopausal women. During the perimenopausal transition, many women experience vasomotor symptoms that can affect their daily activities. Complementary therapies are currently gaining popularity in addressing health issues. Celery and Ambon bananas are natural ingredients that contain nutrients that support this effort. This study aims to determine the effectiveness of boiled celery leaves and Ambon bananas in lowering blood pressure in perimenopausal women. The method used was a qualitative research approach with a descriptive case study approach. Twelve perimenopausal women were divided into two intervention groups. Group A was given 200-300 ml of boiled celery leaves every morning for 7 days, while Group B was given 200-300 grams of Ambon bananas every morning for 7 days. The results showed that the celery leaf decoction group (16.7 mmHg) was greater than the Ambon banana group (14.2 mmHg), with a difference of 2.5 mmHg. Similarly, the diastolic decrease in the celery leaf decoction group (13.3 mmHg) was greater than the Ambon banana group (10.0 mmHg), with a difference of 3.3 mmHg. These two interventions can complement each other, where the celery leaf decoction acts as a fast therapy (short-acting) and the Ambon banana functions as a maintenance therapy (long-acting). It is recommended that perimenopausal women regularly consume celery leaf decoction and banana fruit as a natural alternative to help control blood pressure, accompanied by a balanced diet and a healthy lifestyle
HUBUNGAN PENGETAHUAN, STATUS GIZI DAN BUDAYA PANTANG MAKANAN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DI PUSKESMAS TALEGONG KABUPATEN GARUT TAHUN 2023 Juliani, Weni; Agus Santi Br. Ginting; Hidayani, Hidayani
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 4: September 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i4.8519

Abstract

Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Cibiuk tahun 2022 terdapat sebanyak 33,04% yang mengalami luka perineum dan mengalami kejadian infeksi luka perineum sebanyak 5 kasus. Perawatan luka perineum diharapkan mampu mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman serta mempercepat penyembuhan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dintaranya karakteristik ibu bersalin, kondisi luka, pengetahuan serta perawatan dan juga status gizinya. Tujuan dari untuk mengetahui hubungan pengetahuan, status gizi dan budaya pantang makanan terhadap penyembuhan luka perineum. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah sebanyak 42 ibu nifas, tehnik pengambilan sampel adalah total sampling artinya seluruh populasi dijadikan sampel. Analisa data yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square test untuk melihat hubungan terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Hasil penelitian diperoleh 64,3% dengan penyembuhan luka perineum baik, sebanyak 52,4% memiliki tingkat pengetahuan tinggi, sebanyak 61,9% memiliki status gizi baik dan 76,2% tidak memiliki budaya pantang makan. Hasil analisis bivariat menunjukkan pengetahuan p-value 0,000, status gizi p-value 0,004 dan budaya pantang makan p-value 0,052. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan status gizi dengan penyembuhan luka perineum. Diharapkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi sehingga luka perineum yang dialaminya akan sembuh seseuai fase dan mengurangi angka kejadian infeksi akibat perlukaan jalan lahir, serta diharapkan ibu-ibu nifas menambah pengetahuan dan wawasannya.
PERBANDINGAN PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER DAN AKUPRESURE PERIKARDIUM 6 TERHADAP PENURUNAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PMB NY. W KABUPATEN GARUT TAHUN 2024 Damayanti, Winda Tuty; Agus Santi Br. Ginting; Agustina Sari
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 6: Nopember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i6.8832

Abstract

Kabupaten Garut pada tahun 2021 jumlah kasus mual muntah pada kehamilan sekitar 14,2% dari 29.771 ibu hamil. Studi pendahuluan di wilayah puskesmas Citeras jumlah kunjungan ke puskesmas dari 46 ibu hamil terdapat 36 orang diantaranya mengalami mual muntah. Salah satu metode guna menanggulangi masalah mual muntah tersebut yaitu dengan diberikan aromaterapi selain itu cara lainnya dengan pemberian pijat akupresur perikardium 6 sehingga efektif dalam mengurangi mual muntah pada ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lavender dan Akupresure perikardium 6 terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kegiatan ini dilakukan pada ibu hamil sebanyak 2 orang di PMB Ny. W. Hasil penelitian menunjukkan pemberian aromaterapi lavender efektif dalam menurunkan mual muntah pada ibu hamil trimester 1. Sebelum diberikan aromaterapi lavender frekuensi mual muntah sebanyak 2 kali per hari dan tidak lagi mual muntah setelah 3 hari diberikan aromaterapi lavender. Sedangkan pemberian akupresur P6 efektif dalam menurunkan mual muntah pada ibu hamil trimester 1. Sebelum diberikan akupresur frekuensi mual muntah sebanyak 2 kali per hari dan tidak lagi mual muntah setelah 7 hari diberikan akupresur. Pemberian aromaterapi lebih cepat dalam mengatasi mual muntah pada ibu hamil dibandingkan dengan akupresur namun pada waktu 7 hari intervensi sama-sama efektif. Diaharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat meningkatkan pelayanan yang lebih berkualitas dalam memberikan asuhan pada ibu hamil yang mengalami mual muntah.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SAYUR DAUN PEPAYA DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS WANARAJA KABUPATEN GARUT TAHUN 2024 Fauziah, Syifa; Fenni Valianda Amelia R; Agus Santi Br. Ginting
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 6: Nopember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i6.8848

Abstract

Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Garut pada tahun 2022 baru mencapai 68,7% dari target yang ditetapkan sebanyak 85% sedangkan Puskesmas Wanaraja pada tahun 2023 sebanyak 75 % kasus. Salah satu penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif yaitu kurangnya produksi ASI yang dialami oleh ibu mehyusui. Upaya untuk mengatasi kurang lancarnya ASI bisa dilakukan dengan cara yang sederhana seperti mengkonsumsi ayur daun pepaya dan melakukan kompres hangat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan efektivitas sayur daun pepaya dan kompres hangat terhadap produksi ASI pada masa nifas. Penelitian ini menggunakan rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus literatur review, yang dilakukan secara langsung kepada 2 orang Ibu menyusui yang ASI nya sedikit dimana 1 diberikan sayur daun pepaya dan melakukan kompres hangat selama 7 hari. Hasil: Pemberian sayur daun pepaya efektif terhadap produksi ASI pada masa nifas dengan meningkatkan produksi ASI dari 130 cc menjadi 430 cc dalam 7 hari sedangkan pemberian kompres hangat efektif terhadap produksi ASI pada masa nifas dengan meningkatkan produksi ASI dari 130 cc menjadi 400 cc dalam 7 hari. Terdapat perbedaan efektivitas antara pemberian sayur daun pepaya dan kompres hangat terhadap produksi ASI pada ibu nifas dimana pemberian sayur daun pepaya lebih efektif dibandingkan kompres hangat dengan perbedaan produksi ASI sebesar 30 cc tetapi untuk efektifitas nya sama efektif hanya efektifitas tersebut di pengaruhi oleh factor eksternal. Diharapakan ibu menyusui sebaiknya rutin mengkonsumsi sayur daun pepaya atau melakukan kompres hangat untuk dapat membantu meningkatkan jumlah produksi.
PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA DAN JUS BUAH NAGA TERHADAP PENURUNAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DI TPMB Y KABUPATEN GARUT TAHUN 2024 Fauzi, Yulia Nur; Fanni Hanifa; Agus Santi Br. Ginting
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 6: Nopember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i6.8850

Abstract

Kabupaten Garut pada tahun 2023, terdapat sebanyak 12,8% ibu hamil menderita hipertensi. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko hipertensi dalam kehamilan meliputi obesitas, diabetes, hipertensi kronis sebelum kehamilan, penyakit autoimun tertentu, usia lanjut (lebih dari 35 tahun), kehamilan pertama, kehamilan kembar. Selain menggunakan obat-obatan, upaya untuk menurunkan risiko hipertensi selama kehamilan dapat menggunakan jus pepaya dan jus buah naga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus pepaya dan jus buah naga terhadap penurunan hipertensi pada ibu hamil. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kegiatan ini dilakukan pada ibu hamil dengan hipertensi sebanyak 2 orang di TPMB Y. Pemberian pepaya efektif terhadap hipertensi pada ibu hamil dengan hasil tekanan darah menurun dari 150/90 mmHg pada kunjungan pertama menjadi 140/90 mmHg pada kunjungan kedua dan menjadi 120/80 mmHg. Jus buah naga juga efektif terhadap hipertensi pada ibu hamil dengan hasil tekanan darah menurun dari 150/90 mmHg pada kunjungan pertama menjadi 150/90 mmHg pada kunjungan kedua dan menjadi 130/85 mmHg. Terdapat perbedaan efektivitas antara pemberian jus buah naga dan pepaya terhadap hipertensi pada ibu hamil dimana pemberian pepaya lebih efektif dibandingkan jus buah naga dalam menurunkan tekanan darah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan pengetahuan ibu hamil dan keluarga atau masyarakat pada umumnya dalam mengetahui mengenai cara menurunkan tekanan darah dengan mengkonsumsi pepaya sehingga ibu hamil dapat melakukan secara mandiri sehingga dapat mengurangi risiko pada kehamilan.
PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH BIT DAN JUS BUAH NAGA TERHADAP KENAIKAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL YANG MENGALAMI ANEMIA DI UPT PUSKESMAS JAWILAN KABUPATEN SERANG TAHUN 2024 Sahara, Fitria Ayu; Ratna Wulandari; Agus Santi Br. Ginting
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 8: Januari 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i8.9358

Abstract

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilamjutkan dengan nidasi atau implementasi. Anemia pada ibu hamil adalah kondisi penurunan kadar hemoglobin dibawah 11 gr/dl, pada trimester I dan III atau kadar < 10,5 gr/dl pada trimester II, akibatnya dapat mengganggu kapasitas darah untuk mengangkut oksigen kesekitar tubuh. Dampak anemia pada kehamilan antara lain abortus, persalinan prematuritas, hambatan kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, molahidatidosa (Kehamilan abnormal akibat kegagalan janin), hiperemesis gravidarum (Mual dan muntah berat selama kehamilan), pendarahan antepartum, dan ketuban pecah dini. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi anemia baik secara farmakologis maupun non farmakologis. Upaya farmakologi dapat berupa suplementasi tablet Fe atau tablet tambah darah (TTD) dan secara non farmakologis yaitu mengkonsumsi bit dan buah naga. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Jus Buah Bit Dan Jus Buah Naga Terhadap Kenaikan Kadar Haemoglobin Pada Pada Ibu Hamil Yang Mengalami Anemia Di UPT Puskesmas Jawilan Kabupaten Serang Tahun 2024. Sampel terdiri dari 2 ibu hamil, 1 ibu hamil yang diberikan jus buah bit dan 1 ibu hamil yang diberikan jus buah naga. Metode yang digunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, desain penelitian menggunakan Study Case Literature Review (SCLR). Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil dengan anemia yang diberikan jus buah bit lebih cepat proses kenaikan kadar Haemoglobin dibandingkan ibu hamil dengan anemia yang diberikan jus buah naga. Kesimpulan, Pemberian jus buah bit lebih efektif dalam meningkatkan kadar haemoglobin pada ibu hamil yang mengalami anemia di UPT Puskesmas Jawilan. Saran Diharapkan asuhan pemberian jus Buah Bit ini dapat diterapkan oleh ibu hamil sehingga kadar hemoglobin ibu lebih cepat naik dan keluhan lebih cepat berkurang.