Media sosial telah memberikan dampak terhadap pergeseran struktur dan narasi dalam praktik keagamaan. Fenomena “ulama-ulama medsos” yang menyebarkan pandangan keagamaan berdasarkan pengetahuan dari media sosial telah menciptakan konten keagamaan yang bersifat literal, infleksibel, dan intoleran, seringkali mengarah pada ujaran kebencian dan radikalisme. Situasi ini menandai kecenderungan ke arah fundamentalisme agama, yang ditandai dengan hilangnya esensi dan substansi dari agama itu sendiri. Pondok Pesantren As’adiyah sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengarusutamaan moderasi beragama untuk melawan narasi keagamaan radikal di media sosial. As’adiyah sebagai pondok pesantren yang menyebarkan dakwah moderat perlu hadir melalui dakwah digital dalam upaya pelawan arus radikalisme di dunia virtual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik analisis konten yang terdapat di Tiktok As’adiyah Pusat berkaitan dengan moderasi beragama. Tulisan ini menjabarkan peran dakwah moderasi beragama As’adiyah di media sosial melalui akun Tiktok As’adiyah Pusat yang dapat dinikmati semua kalangan khususnya generasi milenial dengan berbagai konten diantaranya streaming pengajian kitab kuning, tanya gurutta, reels video pendek tentang ajaran pesantren yang ramah, toleran, serta akomodatif terhadap budaya. Tiktok Asadiyah Pusat hadir di tengah arus digitalisasi dalam rangka mewarnai jagad media sosial dengan menyuguhkan dakwah pesantren dalam mengarus utamakan moderasi beragama. Tiktok As’adiyah pusat sebagai digitalisasi dakwah pondok pesantren dengan tujuan mengisi ruang kekosongan pada medan dakwah sosial media
Copyrights © 2024