Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP)
Vol 13, No 3 (2024)

Tantangan dan Strategi Pencegahan Konflik akibat Intoleransi dan Radikalisme di Era Digital untuk Mewujudkan Keamanan Nasional

Setiawan, Budi (Unknown)
Setiawan, Bayu (Unknown)
Hidayat, Eri R (Unknown)
Widodo, Pujo (Unknown)
Risma Saragih, Herlina Juni (Unknown)
Sukendro, Achmed (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2024

Abstract

The internet and social media have become effective platforms for spreading extremist ideologies, strengthening polarization, and creating “echo chambers” that reinforce radicalism. This research aims to identify the main challenges and formulate strategies to prevent conflicts triggered by intolerance and radicalism in the digital era. Using a qualitative approach with a case study method, this research analyzes secondary data from official documents, previous scientific studies, and social media content to understand the patterns of spreading intolerance and radicalism. The results show that the main challenges in conflict prevention include anonymity and accessibility of technology, social media algorithms that support confirmation bias, lack of digital literacy, weak supervision and regulation, and the appeal of radical ideologies. Therefore, a prevention strategy that involves strengthening digital literacy, improving regulations, and collaboration between stakeholders is considered very important in tackling radicalism in cyberspace. Hopefully, the implementation of this comprehensive strategy can realize a more resilient, inclusive and safe society from the influence of radical ideologies in the digital era. This research implies the need for multi-stakeholder collaboration in developing more effective policies to prevent radicalism in the digital era.Internet dan media sosial menjadi sarana efektif bagi penyebaran ideologi ekstrem, memperkuat polarisasi, dan menciptakan "echo chambers" yang memupuk radikalisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama dan merumuskan strategi pencegahan konflik akibat intoleransi dan radikalisme di era digital demi mewujudkan keamanan nasional. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini menganalisis data sekunder dari dokumen resmi dan penelitian terdahulu, serta konten media sosial untuk memahami pola penyebaran intoleransi dan radikalisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  anonimitas dan aksesibilitas teknologi, algoritma media sosial yang memperkuat bias konfirmasi, kurangnya literasi digital, pengawasan dan regulasi yang lemah, serta daya tarik ideologi radikal merupakan tantangan utama dalam mencegah konflik akibat intoleransi dan radikalisme di era digital. Oleh karena itu, penguatan regulasi dan literasi digital serta kolaborasi multi-stakeholder dapat menjadi strategi dalam mengurangi radikalisme di dunia maya. Dengan strategi yang komprehensif ini, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih tangguh, inklusif, dan aman dari pengaruh ideologi radikal di era digital. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas program literasi digital, dan menganalisis dampak regulasi konten media sosial. Penelitian ini mengimplikasikan perlunya kolaborasi multi-stakeholder dalam menyusun kebijakan yang lebih efektif untuk mencegah radikalisme di era digital

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

fisip

Publisher

Subject

Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

JISIP Journal of Social and Political Science is published three times a year (April, August and December). Article published in JISIP is an article based on the results of research (priority), and articles on scientific reviews of contemporary phenomena in the field of Social and Political Science, ...