ABSTRAK Stunting merupakan suatu kondisi gangguan perkembangan atau pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh gangguan gizi kronis atau infeksi berulang. Stunting masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, termasuk di Desa Sukamulya, Kabupaten Bandung, Indonesia, dengan angka kejadian stunting sebanyak 107 balita dari 600 balita. Kurangnya kesadaran di kalangan remaja dan akses terhadap informasi kesehatan merupakan hambatan dalam mencegah stunting. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja terkait stunting dan pencegahannya. Kegiatan Gerakan Pendidikan Stunting Terpadu (GESIT) dilaksanakan dengan metode edukasi dan simulasi posyandu remaja. Hasil kegiatan menunjukan adanya peningkatan pengetahuan, dari target kehadiran 66 peserta dengan realisasi kehadiran 43 peserta, dengan hasil pre-test 69,473 dan hasil post-test 85,263. Hal tersebut dilihat dari rata-rata skor post-test 22,73% lebih tinggi dibandingkan pre-test. Kegiatan Gesit berhasil meningkatkan pengetahuan, kesadaran remaja tentang stunting dan pencegahannya. Simulasi posyandu juga dapat menjadi wadah latihan kader posyandu remaja dalam menjalankan posyandu remaja di kemudian hari. Kata Kunci: Stunting, Remaja, Pencegahan, Edukasi, Posyandu Remaja. ABSTRACT Stunting is a condition of developmental or growth disorders in children caused by chronic malnutrition or repeated infections. Stunting is still a health problem in Indonesia, including in Sukamulya Village, Bandung Regency, Indonesia, with a stunting incidence rate of 107 children under five out of 600 toddlers. Lack of awareness among adolescents and access to health information are obstacles in preventing stunting. This activity aims to increase the knowledge and awareness of adolescents related to stunting and its prevention. The Integrated Stunting Education Movement (Agile) activities are carried out using educational methods and simulations of youth posyandu. The results of the activity showed an increase in knowledge, from the attendance target of 66 participants with the realization of the attendance of 43 participants, with pre-test results of 69,473 and post-test results of 85,263. This can be seen from the average post-test score of 22.73% higher than the pre-test. GESIT activities have succeeded in increasing the knowledge and awareness of adolescents about stunting and its prevention. Posyandu simulations can also be a forum for training youth posyandu cadres in running youth posyandu in the future. Keywords: Stunting, Prevention, Posyandu Remaja, Education, Adolescents
Copyrights © 2025