Penelitian ini menganalisis peran overconfidence dalam pengambilan risiko investasi di pasar modal Indonesia. Overconfidence, yang merupakan bias psikologis berupa keyakinan berlebihan terhadap kemampuan dan prediksi diri, dapat memengaruhi perilaku investasi secara signifikan. Dengan pendekatan kuantitatif melalui survei terhadap 500 investor individu, penelitian ini menemukan bahwa overconfidence memiliki hubungan positif yang signifikan dengan pengambilan risiko investasi, tetapi berdampak negatif terhadap kinerja investasi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor demografis, seperti usia, pendidikan, dan pengalaman investasi, memoderasi hubungan antara overconfidence dan kinerja investasi. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam literatur keuangan perilaku, dengan implikasi praktis berupa peningkatan literasi keuangan, pengelolaan bias psikologis, dan strategi investasi yang lebih efektif.
Copyrights © 2024