Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan pengendapan di daerah Sambutan, Kota Samarinda, melalui analisis granulometri. Data primer diperoleh dari pengamatan lapangan, pencatatan stratigrafi, dan dokumentasi, dengan fokus pada sampel dari STA 2 dan STA 3. Hasil analisis granulometri pada STA 2 menunjukkan nilai statistik seperti mean 4,9233, standar deviasi 4,36, skewness 0,7, dan kurtosis 1,393, dengan distribusi leptokurtic dan sortasi yang sangat buruk (3,66). Mekanisme transportasi sedimen didominasi oleh traksi (58,83%), diikuti oleh saltasi (23,05%) dan suspensi (18,12%). Pada STA 3, distribusi platykurtic dan nilai sortasi 2,015 juga menunjukkan variasi ukuran butir yang besar, dengan traksi sebagai mekanisme dominan (49,64%), disusul saltasi (34,70%) dan suspensi (15,64%). Litologi pada STA 1, STA 2, dan STA 3 menunjukkan dominasi batulanau dan batupasir halus dengan struktur masif, lentikuler, dan flaser, yang mengindikasikan lingkungan pengendapan transisi yang dipengaruhi oleh pasang-surut pada zona tidal flat. Korelasi litostratigrafi antara STA 2 dan STA 3 menggunakan lapisan batubara sebagai keybed menunjukkan kesamaan litologi dan mendukung interpretasi lingkungan pengendapan transisi yang konsisten. Hasil ini memberikan wawasan tentang mekanisme transportasi sedimen dan pola pengendapan di lingkungan tidal flat.
Copyrights © 2024