Penelitian ini bertujuan menghubungankan yang kompleks antara laut, agama, dan ekonomi dalam konteks dinamika geografis, demografis, dan sosial di Labakkang, Pangkajene, dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Wilayah pesisir ini memiliki karakteristik unik karena mengintegrasikan daratan, lautan, dan kepulauan, yang secara langsung memengaruhi kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat. Laut tidak hanya menjadi sumber utama penghidupan melalui perikanan darat, tetapi juga memiliki makna simbolis yang kuat dalam praktik keagamaan yang terjalin erat dengan tradisi lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah budaya dengan metode kualitatif, seperti analisis terhadap sumber primer dan sekunder, observasi partisipatif, serta wawancara mendalam dengan masyarakat setempat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa agama di kawasan ini berfungsi sebagai penghubung antara tradisi lokal dan perubahan sosial-ekonomi. Ritual-ritual keagamaan berperan penting dalam memperkuat solidaritas sosial sekaligus mendukung keseimbangan ekologis. Selain itu, dinamika demografi dan migrasi penduduk mencerminkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan dan tantangan ekonomi. Artikel ini memberikan kontribusi penting pada kajian lintas disiplin terkait ekonomi maritim, religiositas masyarakat pesisir, serta pengelolaan sumber daya yang berbasis pada kearifan lokal. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman baru mengenai peran laut, baik sebagai ruang fisik maupun simbolis, dalam membentuk identitas sosial dan budaya masyarakat pesisir. Temuan tersebut juga relevan untuk mendorong pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan dengan pendekatan berbasis komunitas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024