Jagung manis menjadi salah satu tanaman yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Namun, memiliki kendala di lapangan, salah satunya adalah pengaruh faktor abiotik seperti kekeringan. Pengaplikasian kondisi kekeringan dan pemberian Kalium diperlukan untuk mengurangi resiko pada saat tanaman mengalami kondisi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kekeringan, pemberian Kalium dan interaksi keduanya terhapat hasil dan kualitas jagung manis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan cekaman kekeringan 2 taraf dan pemberian Kalium 3 taraf. Setiap perlakuan diulang 3 kali, sehingga 18 unit percobaan. Parameter yang diamati adalah berat tongkol tidak berkelobot, diameter tongkol tidak berkelobot, panjang tongkol tidak berkelobot dan kadar gula. Hasil Analisis Sidik Ragam yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi cekaman kekeringan dan pemberian Kalium terlihat pada parameter Diameter tongkol tidak berkelobot. Diameter tongkol tidak berkelobot berkorelasi positif terhadap paraemter berat tongkol tidak berkelobot, panjang tolongkol tidak berkelobot dan kadar gula. Interaksi terbaik terdapat pada perlakuan A1K3 yaitu Cukup air + 3,4 g K2O.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024