Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Keragaman dan Kelimpahan Nematoda secara Horizontal dan Vertikal pada Beberapa Tanaman Sayur di Kabupaten Cianjur Oktafiyanto, Muhammad Firdaus; Ibrahim, Roy
Jurnal Agro Wiralodra Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agro wiralodra.v4i1.57

Abstract

This survey aims to determine the diversity and abundance of nematodes in some plants either horizontally or vertically. Observations horizontally ie by comparing the diversity and abundance of plants nemtoda woetel with different cropping ie monoculture and polyculture. While vertically observations made by comparing the abundance and diversity of nematodes from different soil depths are 0-10, 10-20, and 20-30 in the cabbage and tomatoes. The survey conducted on November 22, 2014, in the village of Sukatani, Cianjur Regency Indonesia. Survey sites located at an altitude of 1,200 meters above sea level, a survey using a zig-zag method, each sample was repeated three times. Laboratory analysis done by extracting the land acquired, and then counting the number of nematode populations obtained under the microscope. Results of the analysis showed there were eleven genus nemtoda obtained by the Rabditis sp., Pratylenchus sp., Helichotilenchus sp., Meloidogyne sp., Rotylenchus sp., Tylenchorynchus sp., Trichodorus sp., Criconemoides sp., Hoplolaimus sp., Dyctilenchus sp., and Monochus sp. spread either horizontally or vertically.
Uji Biofungisida Pelet Berbahan Dasar Pelepah Kelapa Sawit Yang Mengandung Isolat Trichoderma spp. Terhadap Jamur Ganoderma boninense Pat. Secara In Vitro Roy Ibrahim; Yetti Elfina; Rahmi Dewi
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian Vol 1, No 1 (2014): Wisuda Februari Tahun 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Basal stem rot (BSR) disease caused by Ganoderma spp.. The most of solution is using chemical pesticides and it was hazardous to environment and human health. The other way is using biological agent Trichoderma spp. in the form of biofungicide pellet. The aims of this research was to know the best influence of biofungicide pellet in controlling pathogen G. boninense of oil palm plant by in vitro. This research was done at Plant Pathology Laboratory of Agriculture Faculty and Nanotechnology Material Laboratory of Mathematics and Natural Science Faculty, University of Riau from May until July 2013. Experimental study was conducted using completly randomized design with 5 treatment and 4 replications. The treatment were application of biofungicide pellet is T0= Without isolate Trichoderma spp., T1= biofungicide pellet T. pseudokoningii, T2= biofungicide pellet T. koningii, T3= biofungicide pellet T. harzianum, T4= biofungicide pellet T. viride). Data obtained from the observations were statistically analyzed using analysis of variance, followed by Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT). The result showed that biofungicide pellet containing isolate of Trichoderma spp. showing the different of patogen G. boninense by in vitro. Biofungicide pellet of T. harzianum has the higher result arround 58,84% and spores arround 16,47 x 106 than T. pseudokoningii, T. koningii and T. viride. Keyword: Palm Midrib, Isolat Trichoderma Spp, Mushrooms
INTENSITAS PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA PEPAYA DENGAN SISTEM TANAM TUMPANG SARI DAN TUNGGAL DI RANTAU PANJANG, RUMBAI BARAT, PEKANBARU Ibrahim, Roy; Hamzah, Hamzah; Alhaviz, Alhaviz
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2024.v8i1.11048

Abstract

Buah pepaya sangat disukai oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis dan memiliki kandungan nutrisinya yang tinggi. Salah satu organisme penganggu tanaman yang menyebabkan kehilangan hasil buah pepaya adalah penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum spp., yang merupakan penyakit penting bagi tanaman pepaya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penyakit antraknosa pepaya di Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai Barat. Pengamatan kondisi lahan dengan sistem tumpang sari dan tunggal, gejala penyakit antraknosa, serta dilakukan pengukuran tingkat insidensi dan keparahan penyakit di lapangan. Hasil pengamatan penyebab busuk buah pada pepaya adalah jamur C. gloeosporioides. Persentase insidensi penyakit busuk buah sistem tanam tumpang sari paling tinggi mencapai 25%, sedangkan sistem tanam tunggal 10%. Keparahan penyakit busuk buah akibat C. gloeosporioides pada sistem tanam tumpang sari berkisar 8-10% sedangkan pada sistem tanam tunggal berkisar 5-6%. Tingginya tingkat serangan insidensi dan keparahan penyakit pada sistem tanam tumpang sari disebabkan tidak adanya sanitasi lahan terhadap buah yang terinfeksi dan kesalahan dalam pemilihan tanaman tumpang sari seperti cabai dan keladi selain itu penggunaan pestisida yang tidak tepat sasaran diduga menyebabkan penyakit ini selalu ada di lahan.
Implementasi Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Tomat: Pendekatan Backward Chaining Berbasis Web Wijaya, Taruma Leo; Fryonanda, Harfebi; Mardiah, Ainil; Defni, Defni; Ibrahim, Roy
Building of Informatics, Technology and Science (BITS) Vol 6 No 1 (2024): June 2024
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/bits.v6i1.5371

Abstract

This study aims to implement an expert system using a web-based backward chaining method approach to help farmers diagnose and manage tomato plant diseases. This study was conducted because diagnosing plant diseases requires the help of agricultural experts, which causes problems with consultation costs and farmers who have difficulty knowing the type of disease in tomato plants will cause losses for farmers due to crop failure. The methodology used in this study is the prototype method which begins with identifying problems through data collection from literature, interviews with agricultural experts, and field observations. The collected data is then analyzed using the backward chaining method to trace symptoms to the cause of the problem and provide recommendations for handling. This system is implemented in the form of a web application that facilitates access for farmers. The results of the study show that this expert system is able to provide accurate and reliable diagnoses and recommendations with an accuracy level of this study of 85%. Thus, this expert system is expected to improve farmers' knowledge and skills in managing tomato plants, as well as contribute to increasing yields and the quality of agricultural products
Pemberdayaan Petani Padi Sawah Kecamatan Bunga Raya, Siak Melalui Pemanfaatan Azolla Guna Efisiensi Pupuk Urea Sri Utami Lestari; Ibrahim, Roy; Seprita Lidar; Alhaviz
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketergantungan petani akan penggunaan pupuk Urea pada tanaman padi sawah perlu dicarikan alternatif lain, umumnya petani memberikan pupuk terutama urea dengan takaran yang cukup tinggi, mencapai 300 kg/ha, bahkan hasil survei menyatakan bahwa 400 kg/ha diberikan pemerintah sebagai dukungan terhadap produksi padi, hanya saja bantuan tersebut bagi petani padi sawah dianggap terlalu kecil dan masih kurang. Solusi pemecahan masalahnya dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta ketrampilan mitra tentang pengembangan azolla dalam budidaya padi sawah. Metode kegiatan antara lain FGD (Focus Group Discussion), praktek budidaya azolla, pendampingan, dan evaluasi. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan tim dapat disimpulkan peserta dalam mengikuti kegiatan FGD sangat aktif selama kegiatan berlangsung, dimana peserta menunjukkan semangat dan antusias yang baik pada saat diskusi mengenai materi yang diberikan terkait budidaya azolla ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan mitra dalam diskusi, berdasarkan jawaban spontan dari beberapa petani terlihat bahwa seluruh yang hadir belum mengenal azolla. Beberapa petani mengemukakan baru mendengar saat diperkenalkan nama azolla, dan terasa asing bagi kelompok tani. Setelah kegiatan para mitra telah mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang sangat memuaskan untuk melakukan kegiatan budidaya azolla secara mandiri.
Testing The Physicochemical Properties Of Liquid Organic Fertilizer Waste Of Spincord Fish (Channa Striata) Prastari, Cindytia; Ibrahim, Roy; Alhaviz, Alhaviz
JURAGAN - Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/juragan.v2i2.964

Abstract

Fish wealth in the Indonesian region is abundant and efforts are continuously being made to increase the catch. Abundant fish catches become leftover fish or discarded fish due to various reasons, for example the fishermen's limited knowledge and facilities in fish processing methods. It turns out that the remaining fish or discarded fish can still be used. Nowadays snakehead fish (Channa striata) is widely used to make fish sauce, but in the manufacturing process only the flesh is used, this causes the skin and bones to become unusable waste. In general, fish waste contains many nutrients, namely N (Nitrogen), P (Phosphorus) and K (Potassium), which are components of organic fertilizer.The increase in waste production greatly influences global warming which triggers climate change. With proper processing in accordance with the environment and its presence in the environment, it is hoped that the environment will be clean, healthy and comfortable, in addition, appropriate waste can produce use value that will add income. From the research results, it can be concluded that the addition of the bromelain enzyme with a concentration of 150 mL produces the highest nitrogen content, namely 0.39%, while for the phosphorus content, the addition of 150 mL of enzyme shows a higher value, namely 0.168% and the highest nitrogen content, namely 0.037%, is owned by POC with the addition of 150 mL of bromelain enzyme.
HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) PADA KONDISI KEKERINGAN DENGAN PENAMBAHAN KALIUM Lestari, Datik; Ibrahim, Roy
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 12 No. 4 (2024): October: Ilmu Pertanian dan Bidang Terkait
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung manis menjadi salah satu tanaman yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Namun, memiliki kendala di lapangan, salah satunya adalah pengaruh faktor abiotik seperti kekeringan. Pengaplikasian kondisi kekeringan dan pemberian Kalium diperlukan untuk mengurangi resiko pada saat tanaman mengalami kondisi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kekeringan, pemberian Kalium dan interaksi keduanya terhapat hasil dan kualitas jagung manis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan cekaman kekeringan 2 taraf dan pemberian Kalium 3 taraf. Setiap perlakuan diulang 3 kali, sehingga 18 unit percobaan. Parameter yang diamati adalah berat tongkol tidak berkelobot, diameter tongkol tidak berkelobot, panjang tongkol tidak berkelobot dan kadar gula. Hasil Analisis Sidik Ragam yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi cekaman kekeringan dan pemberian Kalium terlihat pada parameter Diameter tongkol tidak berkelobot. Diameter tongkol tidak berkelobot berkorelasi positif terhadap paraemter berat tongkol tidak berkelobot, panjang tolongkol tidak berkelobot dan kadar gula. Interaksi terbaik terdapat pada perlakuan A1K3 yaitu Cukup air + 3,4 g K2O.
Keragaman Morfologi, Genetika, dan Patogenisitas Colletotrichum acutatum PenyebabAntraknosa Cabai di Jawa dan Sumatera Ibrahim, Roy; Hidayat, Sri Hendrastuti; widodo, widodo
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 13 No 1 (2017)
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.884 KB) | DOI: 10.14692/jfi.13.1.9

Abstract

Colletotrichum acutatum is known as the major causal agents of anthracnose disease of chilli pepper in Indonesia. This research was aimed to study genetic variability of C. acutatum in Java and Sumatera based on morphological and molecular characteristics and to evaluate pathogenicity of several isolates. Observation on morphological characteristics involved colour and growth of each colony as well as shape and size of conidia. Molecular identification was performed by DNA amplification using specific primer for C. acutatum, i.e. CaInt2/ITS4 followed by sequencing and nucleotide sequence analysis. Pathogenicity test for each isolate on Capsicum annuum and C. frutescens was conducted in the laboratory using detached chilli. Morphology variability was observed from 40 isolates of C. acutatum. Most of the isolates have white/beige colonies with fusiform conidia of 6.11–9.73 µm in length and 2.24­–2.73 µm in width. Pathogenicity of 3 C. acutatum isolates varies from moderate to high based on lesions size on infected chilli. Sequence analysis of 8 C. acutatum isolates indicated high homology among isolates from Java and Sumatera
Sosialisasi Budidaya Cabai Merah dan Kondisi Tanah di Desa Teluk Piyai Pesisir Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir Zafitra, Zafitra; Khoiri, M. Amrul; Silvina, Fetmi; Irfandri, Irfandri; Wahyudi, Eko; Irawan, Joni; Ali, Muhammad; Nurhidayah, T.; Trizayuni, Riska; Ibrahim, Roy; Mulyadi, Dedi
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 6 No. 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jruce.6.2.136-140

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang budidaya tanaman cabai merah dan kondisi tanah di Teluk Piyai Pesisir. Pengabdian telah dilakukan pada bulan Agustus 2024. Pengabdian dilakukan dengan metode diskusi dan praktik lapangan. Dari hasil diskusi dan praktik lapangan diperoleh permasalahan yang dominan pada petani adalah adalah kondisi tanah yang mengandung phyrite dan tergenang pasang air laut, pengolahan tanah, serta masalah yang tidak terlalu signifikan adalah hama dan penyakit serta masalah panen hingga penjualan cabai merah. Dari hasil diskusi direkomendasikan untuk kedepannya agar petani untuk dapat melakukan pemupukan yang sesuai dosis anjuran dan pada pengolahan tanah untuk tidak terlalu dalam saat mencangkul atau mengolah tanah menggunakan traktor pada kedalaman lebih dari 40 cm sudah terdapat kandungan phyrite yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan kondisi tergenang kandungan phyirite lebih mudah tersebar dan larut di permukaan tanah
PENDAMPINGAN DIAGNOSA DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN LIDAH MERTUA (SANSEVIERIA) DI KELURAHAN DELIMA, PEKANBARU Elfina, Yetti; Muhammad Ali; Roy Ibrahim
Jurnal Medika Mengabdi Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Medika Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/28b1en58

Abstract

Tanaman hias merupakan termasuk komoditas hortikultura yang mamapu dikembangkan dan berpotensi dikembangakan di Indonesia. Budidaya tanaman hias dapat menjadi peluang usaha dan dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tanaman hias Sansevieria merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai tanaman hias baik di dalam maupun di luar rumah karena berbagai warna dan bentuk daunnya. Apabila tanaman hias Sansevieria pada bagian daun terserang penyakit akan menurunkan kualitas dan kuantitas. Belum adanya informasi tentang penyakit yang menginfeksi tanaman hias Sanseviera di lokasi pengabdian Taman Bunga Baginda Sedayu Flower, padahal informasi tentang penyakit tanaman hias ini sangat penting sehingga perlu dilakukan pendampingan usaha tani tanaman hias dalam mendiagnosis penyakit tanaman hias Sanseviera. Pengabdian dalam pendampingan usaha tani ini bertujuaan memberikan pengetahuan tentang penyakit tanamann Sanseviera, diagnosis penyakit, alternatif pengendalian yang dapat dilakukan serta evaluasi kegiatan. Pendampingan usaha tani yang telah dilakukan mengalami peningkatan pemahaman, terlihat dari peningkatan dari tanya jawab yang dilakukan diakhir pengabdian dan nantinya akan diterapkan dalam meningkatkan usaha tani tanaman hias.