Tradisi ngagurah dano menjadi salah satu dari bentuk keanekaragaman budaya lokal di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini ialah bagaimana gambaran tradisi lokal ngagurah dano dalam lingkaran masyarakat multikultural, serta bagaimana aktualisasi tradisi lokal ngagurah dano menjadi bagian penting dalam membangun moderasi beragama dikalangan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif atas fenomenologi, melalui pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara yang mendalam terhadap sejumlah informan kunci observasi, dan studi literatur, hasil penelitian ini menemukan bahwa, tradisi ngagurah dano mengandung nilai-nilai dan indikator moderasi beragama. Nilai-nilai moderasi beragama ini mengacu kepada prinsip dan indikator yang diusung oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Adapun indikator-indikator moderasi beragama yang terkandung dalam tradisi ngagurah dano di antaranya adalah komitmen kebangsaan, terlihat pada antusiasme masyarakat dalam memeriahkan tradisi ini. Selanjutnya adalah indikator toleransi, indikator ini terlihat pada berbaurnya masyarakat pada proses penangkapan ikan di sungai, terjalinnya komunikasi dan keterbukaan antara satu dengan yang lain dapat menumbuhkan pemahaman dan sikap memaklumi terhadap perbedaan. Kemudian juga terdapat indikator anti kekerasan, indikator ini terdapat pada satu momen utama yakni bancakan (makan bersama), dimana semua masyarakat akan bergotong royong dalam memasak dan saling berbagi makanan yang telah dimasaknya. Dengan demikian, indikator-indikator ini menjadi sebuah peluang emas yang bisa pemerintah setempat manfaatkan dalam membangun moderasi beragama di Kabupaten Serang melalui pelestarian tradisi ngagurah dano. Sehingga keharmonisan dalam masyarakat yang multikultural tercipta dengan baik.
Copyrights © 2024