Cara siswa menerima, memahami, dan mengolah informasi selama proses pembelajaran dikenal sebagai gaya belajar. Belajar visual, auditori, dan kinestetik biasanya menjadi gaya belajar saat ia berkembang. Salah satu penilaian diagnostik non-kognitif yang paling penting adalah menentukan gaya belajar masing-masing siswa. Tes diagnostik nonkognitif sangat membantu guru mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan pembelajaran siswa sesuai dengan gaya belajar mereka. SMP N 2 Tamiang Hulu juga melakukan hal yang sama; 40 siswa sebagai sampel dalam penelitian tersebut menjalani tes diagnostik non-kognitif. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan berasal dari hasil tes diagnostik nonkognitif gaya belajar siswa SMP N 2 kelas 9 pada tahun akademik 2024/2025. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling dengan populasi pada kelas IX1 DAN IX2. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis gaya belajar siswa di SMP N 2 Tamiang Hulu dengan melihat 3 kelompok belajar yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar yang paling dominan adalah gaya belajar visual, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar yang paling dominan adalah visual dengan persentase 40%, auditori 32,5%, dan kinestetik 27,5%.
Copyrights © 2024