Penelitian ini membahas fenomena femvertising, yaitu strategi pemasaran yang memanfaatkan nilai-nilai feminisme seperti pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender untuk mempromosikan produk. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana narasi feminisme dalam femvertising digunakan secara manipulatif oleh perusahaan untuk mendukung kepentingan kapitalisme. Data diperoleh melalui analisis narasi dan visual dari kampanye iklan yang mengusung tema feminisme, seperti "Real Beauty" dari Dove dan "Like a Girl" dari Always, serta ditinjau dalam kaitannya dengan praktik bisnis perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya dualitas dalam femvertising: di satu sisi, kampanye ini berhasil meningkatkan kesadaran tentang isu kesetaraan gender, namun di sisi lain, sering kali hanya menjadi alat untuk membangun citra positif perusahaan tanpa komitmen nyata terhadap nilai-nilai feminisme. Temuan juga mengungkapkan bahwa representasi perempuan dalam iklan cenderung homogen dan tidak inklusif, mengabaikan kelompok marjinal. Selain itu, terdapat kontradiksi antara pesan pemberdayaan dalam iklan dan praktik perusahaan, seperti ketimpangan gender internal dan eksploitasi tenaga kerja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun femvertising memiliki potensi untuk mendukung transformasi sosial, implementasinya sering kali lebih berorientasi pada keuntungan komersial daripada perubahan sosial yang berkelanjutan.
Copyrights © 2024