Plat KLT umumnya berupa lembaran kaca atau logam yang dilapisi dengan adsorben padat seperti silika atau alumina. Ukuran pada adsorben sangat mempengaruhi keefektifitasan dan kecepatan pada fase gerak yang diserap oleh adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk membuat adsorben ukuran nano dari silika dan mengetahui nilai Rf yang dihasilkan dari pemisahan pada ekstrak biji kuwalot (Brucea javanica L. Merr) dengan variasi eluen. Pembuatan plat KLT nano silika dilakukan dengan penggilingan silika murni ukuran 18,654 mikrometer menggunakan ball mill secara bertahap selama 8 jam, dengan penggilingan pertama selama 4 jam dengan kecepatan 300 rpm, penggilingan kedua selama 1 jam dengan kecepatan 300 rpm dan penggilingan terakhir selama 3 jam dengan kecepatan 500 rpm didapat hasil akhirnya 81,58 nm. Persentase nilai Rf yg dihasilkan dari perhitungan plat KLT nanosilika dengan eluen n-heksana (C8H14) dan etil asetat (C4H8O2)  campuran menghasilkan noda pertama dengan nilai Rf 0,12, kedua dengan nilai Rf 0,3, ketiga dengan nilai Rf 0,36 dan keempat  0,8 Persentase nilai Rf yg dihasilkan dari perhitungan plat KLT nanosilika dengan eluen n-heksana menghasilkan nilai Rf 0,14. Persentase nilai Rf yg dihasilkan dari perhitungan plat KLT nano silika dengan eluen etil asetat menghasilkan nilai Rf 0,1 pada noda pertama, noda kedua dengan nilai Rf 0,44, ketiga dengan nilai Rf 0,66 dan noda terakhir dengan nilai Rf 0,86. Berdasarkan nilai Rf yang dihasilkan, plat nano silika terbukti dapat memisahkan senyawa berdasarkan kepolarannya, dimana hasil dari nilai Rf yang dihasilkan terbanyak menujukan senyawa yang bersifat semi polar. Banyaknya noda yang dihasilkan pada eluen campuran dan eluen etil asetat dibandingkan dengan eluen n-heksana, menunjukkan ekstrak etanol biji kuwalot (Brucea javanica L. Merr) memiliki tingkat kepolaran yang relatif tinggi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024