Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh (growth faltering) pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Usia 1000 hari anak merupakan usia krusial untuk pencegahan anak stunting, dimulai dari kecukupan nutrisi ibu saat hamil dan pemberian ASI eksklusif serta setelah anak umur 6 bulan diberi makanan pendamping ASI atau disingkat MPASI. Trend saat ini adalah pemberian MPASI homemade dari pangan lokal diantaranya Tuna dan Jantung Pisang (Janpis). Jenis penelitian pre experiment dengan desain one group pre test post test. Penelitian pada bulan November 2023. Tempat pelaksanaa untuk pembuatan martabak tuna jantung pisang dan pengujian organoleptik di Laboratorium Pangan Jurusan Gizi. Sedangkan intervensi dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Kotabunan. Sampel adalah balita balita stunting sebanyak 23 sampel dengan kategori umur 23 bulan s/d 59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kotabunan. Analisis data menggunakan uji beda paired t test dengan CI 95%. Hasil penelitian: Asupan zat gizi makro rata rata energi sebelum sebesar 1006,2 kal, sesudah 1121.7 kal, protein sebelum 42.1 gram, sesudah 47 gram, lemak sebelum 42.8 gram, sesudah 51.7 gram, karbohidrat sebelum 128.7 gram, sesudah 150.2 gram. Berat badan sampel sebelum diberikan intervensi martabak tuna janpis adalah 11.48 kg dan setelah meningkat menjadi 11.87 kg sehingga pemberian martabak tuna janpis dapat meningkatkan berat badan sampel selama 2 minggu intervensi sebesar 0.39 kg atau 390 gram. Ada perbedaan zat gizi makro (energi, protein, lemak dan karbohidrat) sebelum dan sesudah pemberian Martabak tuna Janpis yaitu energi p=0.015, protein p=0.013, lemak p=0.016, karbohidrat, p= 0.042
Copyrights © 2024