Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kemampuan literasi politik pemilih pemula dalam mencegah praktik politik uang menjelang Pemilihan Umum 2024. Pemilih pemula, sebagai kelompok yang baru memasuki dunia politik, rentan terhadap godaan politik uang. Dengan menggunakan metode kuantitatif melalui survei terhadap 100 responden pemilih pemula, penelitian ini mengukur sejauh mana literasi politik memengaruhi sikap pemilih pemula terhadap penolakan politik uang. Data dianalisis menggunakan regresi linier sederhana untuk melihat hubungan antara literasi politik dan sikap terhadap politik uang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara literasi politik dengan sikap penolakan terhadap politik uang, dengan koefisien regresi sebesar 0.812. Pemilih pemula dengan tingkat literasi politik yang lebih tinggi cenderung lebih mampu menolak tawaran politik uang karena mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya integritas dalam proses pemilu. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan politik bagi pemilih pemula sebagai upaya untuk mencegah praktik politik uang yang merusak demokrasi. Penelitian ini menyarankan agar program pendidikan politik lebih diintensifkan, baik melalui jalur formal di sekolah maupun melalui kampanye di media sosial dan organisasi kepemudaan. Selain itu, penelitian ini juga merekomendasikan agar literasi politik terus ditingkatkan melalui berbagai platform, sehingga pemilih pemula dapat menjadi pengawal demokrasi yang aktif dan berpartisipasi secara kritis dalam pemilu. Kesimpulannya, literasi politik memiliki peran kunci dalam mencegah politik uang di kalangan pemilih pemula, dan upaya peningkatan literasi politik dapat berkontribusi pada pemilu yang lebih bersih dan demokratis. Kata Kunci: Literasi Politik, Pemilih Pemula, Politik Uang
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024