Abstrak. Banyak mahasiswa belum sepenuhnya menyadari pentingnya berpikir kritis dalam pendidikan tinggi dan kehidupan sehari-hari. Mereka cenderung mengikuti arus tanpa mempertanyakan atau menganalisis informasi yang diterima. Untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa, perlu ada perbaikan dalam metode pembelajaran, peningkatan akses terhadap sumber informasi, serta dorongan untuk membiasakan diri berpikir kritis melalui latihan yang konsisten dengan memanfaatkan media artificial intelligence. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen pada 32 mahasiswa pendidikan PGPAUD angkatan 2022-2023. Kemampuan berpikir kritis mahasiswa diukur menggunakan Direct Assessment of Collaborative Critical Thinking (DACCT) dengan indikator kemampuan bertanya, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. Teknik analisis data menggunakan uji t n-gain, dan ANOVA berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) Nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis bagi kelompok mahasiswa yang mengikuti Collaborative Project Based-learning dengan artificial intelligence (CPjBL-AI) lebih baik daripada kelompok mahasiswa yang mengikuti Independent Project Based-Learning dengan artificial intelligence (IpjBL-AI). Dengan pengontrolan minat baca, ada interaksi penerapan model pembelajaran PjBL-AI dan minat baca terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Kata Kunci: Berpikir Kritis, Project Based-Learning, Independen Project Based-Learnig,, Minat Baca, Artificial Intelligence
Copyrights © 2024