Pengembangan potensi diri anak penyandang disabilitas menjadi perhatian penting di tengah masih lemahnya pemenuhan dan perlindungan hak-hak mereka. Penelitian ini menelaah prinsip berbasis nilai (social virtue) sebagai landasan guru (pandamping) dalam mengembangkan keterampilan seni siswa-siswi disabilitas intelektual (klien) di sekolah luar biasa (SLB). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan data sekunder yang relevan. Informan sebanyak empat orang pendamping dan dua orangtua klien sebagai triangulasi yang ditetapkan berdasarkan prinsip purposive sampling. Materi wawancara diturunkan dari tiga konsep operasional: interpersonal skill, peran dan efektifitas komunikasi. Data dikategorikan, diseleksi, diurutkan, dan dikodekan sesuai dengan formulasi konsep dalam menjawab pertanyaan penelitian. Hasilnya, “social virtue” ditemukan di hampir semua proses intervensi baik pada area pengetahuan, sikap, maupun perilaku. Kesimpulannya, prinsip “social virtue” menjadi basis, katalis dan motivator pendamping dalam pengembangan keterampilan seni klien.
Copyrights © 2024