Tulisan ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya pendampingan orang tua terhadap anak. Namun bagi anak yatim atau piatu yang diberada di panti asuhan, hal tersebut tidak dapat lagi diterima dari kedua orang tua kandungnya. Kondisi yang membuat seorang anak menjadi yatim atau piatu kadangkala menjadikan seorang anak yatim atau piatu sulit menerima kondisi tersebut bahkan menimbulkan krisis karena adanya kehampaan dalam diri seorang anak. Cukup banyak anak-anak yatim piatu menjalani kehidupan dan dibesarkan di panti asuhan dengan berbagai alasan yang berbeda-beda. Ada beberapa hal positif dari panti asuhan, antara lain panti asuhan merupakan tempat bernaung bagi anak-anak yang terlantar di mana mereka mendapatkan bimbingan dalam bidang pendidikan agama dan pekerjaan maupun dalam pembentukan karakter dan penyesuaian diri di masyarakat, dan merupakan suatu lingkungan theurapeutic bagi anak-anak serta remaja yang membutuhkan. Sebagai pendamping, seorang konselor di panti asuhan dituntut untuk memberikan pendampingan kepada seorang anak untuk menghindari krisis yang disebabkan oleh kehampaan dalam diri seorang anak karena kehilangan figur orang tua dalam kehidupannya. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan bagaimana seorang konselor di panti asuhan mereduksi kehampaan dalam diri seorang anak yatim di Panti Asuhan Kristen Tangmentoe, Toraja Utara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui penelitian lapangan dan studi kepustakaan sehingga data penelitian didapatkan melalui wawancara dan melalui sumber tertulis. Hasilnya memperlihatkan bahwa fatherless di Panti Asuhan Kristen Tangmentoe, Toraja Utara banyak dirasakan oleh anak yatim atau piatu. Namun, pihak panti asuhan belum memberikan pelayanan konseling secara maksimal sehingga anak yang mengalami fatherless tidak dapat keluar dari masalahnya dan hanya membagikan cerita kepada teman terdekatnya. Karena itu, pihak panti asuhan diharapkan memprogramkan layanan konseling kepada anak yang mengalami fatherless sehingga anak dituntun untuk keluar dari masalahnya dan bertumbuh ke arah yang lebih baik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024