Lapangan Bunyu merupakan lapangan migas yang terletak di cekungan Kutai Kalimantan Timur, untuk meningkatkan jumlah produksi pada lapangan tersebut maka dilakukan pemboran sumur baru / usulan (HSN). Dikarenakan sumur tersebut belum memiliki data sehingga dimanfaatkanlah data sumur yang tersedia (RHN & FGO) atau sumur yang telah di bor (post mortem). Sumur RHN & FGO terdapat beberapa masalah pemboran yang dihadapi, oleh sebab itu dilakukan analisa dan evaluasi pore pressure dan fracture gradient (PPFG). Hasil penelitian menunjukan bahwa pada sumur RHN & FGO Overburden gradient kedua sumur akan meningkat seiring bertambahnya kedalaman, dengan nilai OBG tertinggi pada sumur FGO 2,054 SG dan RHN 2,372 SG. Lalu hasil analisa PPFG pada sumur tersebut didapatkan ramp up pada kedalaman 2735,10 mTVD dan sumur FGO terjadi ramp up pada kedalaman 2876 mTVD dengan nilai tekanan hidrostatik 1,03 SG. Berdasarkan analisis geological konteks, sumur FGO dipilih sebagai referensi sumur HSN dan didapatkan hasil ramp up dari korelasi marker di kedalaman 2869,43 mTVD yang dimana hasil tersebut menunjukkan sesuai dengan TD (2657,21 mTVD) yang di targetkan bahwa sumur HSN tidak terdapat indikasi terjadi overpressure. Lalu dalam penentuan potensi drilling hazard menggunakan hasil korelasi didapatkan pada sumur usulan akan terjadi loss circulation pada kedalaman 1735,06 mTVD dan 1792,29 mTVD.
Copyrights © 2024