Telur pindang adalah salah satu olahan telur yang pembuatannya melibatkan perebusan telur dalam larutan air yang dicampur dengan berbagai bumbu dan rempah yang memberikan warna yang khas pada kulit telur, tetapi juga meningkatkan cita rasa dan aroma telur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik organoleptik telur pindang yang dibuat dengan penambahan daun salam dan daun jambu biji pada berbagai durasi perebusan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan lama perebusan: kontrol (tanpa perebusan tambahan), 20 menit, 30 menit, dan 40 menit, serta melibatkan 20 panelis untuk uji hedonik terhadap rasa, aroma, tekstur, dan warna. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan durasi perebusan secara signifikan mempengaruhi preferensi panelis pada semua variabel organoleptik (P<0.05). Durasi perebusan 40 menit menghasilkan nilai tertinggi dalam semua aspek, dengan peningkatan yang berkaitan erat dengan ekstraksi senyawa tanin dan minyak atsiri dari daun salam dan daun jambu biji. Studi ini menunjukkan bahwa penambahan daun salam dan daun jambu biji pada telur pindang dengan waktu perebusan yang lebih lama dapat meningkatkan kualitas organoleptik produk.
Copyrights © 2024